
Editorialkaltim.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Syahariah Mas’ud, menilai keberadaan tenaga dokter hewan yang memadai akan berdampak besar pada pelestarian satwa endemik Kalimantan.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Universitas Mulawarman (Unmul) di Gedung DPRD Kaltim, Senin (4/8/2025).
Syahariah menuturkan, banyak upaya konservasi di Kalimantan terkendala minimnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi veteriner. Dengan adanya Program Studi Kedokteran Hewan di Unmul, ia optimistis masalah ini bisa teratasi dalam beberapa tahun ke depan.
“Kita punya banyak satwa langka yang perlu perlindungan medis, dari orangutan sampai pesut Mahakam. Untuk menjaganya, kita butuh tenaga ahli yang paham ekosistem lokal,” ungkap Syahariah.
Ia menjelaskan, dokter hewan bukan hanya bekerja untuk ternak atau hewan peliharaan, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mitigasi penyakit satwa liar yang bisa berdampak ke manusia.
Menurutnya, keberadaan prodi ini akan memperkuat jaringan kerja sama antara kampus, pemerintah, dan lembaga konservasi, baik di dalam maupun luar negeri. Hal tersebut dinilai penting untuk menjawab tantangan kesehatan hewan yang semakin kompleks.
“Kalau kita mau menjaga biodiversitas, pendidikan veteriner harus menjadi salah satu prioritas. Ini investasi lingkungan yang hasilnya jangka panjang,” tambahnya.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya