Stagnasi Proyek Multiyears Pasar dan Masjid di Kutim, Bupati Minta Pendapat Masyarakat

Ketua Pansus LKPJ Bupati, Hepni Armasyah. (istimewa)

Editorialkaltim.com – Dua proyek besar di Kutai Timur dengan nilai total Rp. 65 miliar, yaitu pembangunan pasar modern dan Masjid At-Taubah di Sangatta Selatan, diprediksi mengalami kegagalan. Proyek tersebut, yang dimulai awal tahun 2023, belum menunjukkan kemajuan selama satu tahun terakhir.

Menanggapi situasi tersebut, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, “Persoalan pasar dan masjid itu dua hal yang sepertinya kita harus mendengarkan suara masyarakat di sana.” Ia mengungkapkan, warga setempat sebenarnya tidak menginginkan perpindahan pasar ke eks Lapangan Garuda, tempat yang sama direncanakan untuk pembangunan masjid.

Kendala ini mengakibatkan tidak adanya kemajuan pada kedua proyek tersebut. “Tapi ternyata di tengah jalan, ketika kita mulai, masyarakat meminta semuanya tetap seperti semula,” tambah Bupati.

Bupati Ardiansyah juga menyoroti pembengkakan nilai sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun 2023 yang mencapai Rp 1,6 triliun akibat stagnasi ini. “Dengan kondisi seperti ini, proyek tahun jamak ini akan kita keluarkan dari agenda. Sudah barang tentu, anggarannya akan kembali, entah sebagai Silpa atau apa nantinya,” ungkapnya.

Namun, ia menegaskan akan tetap mengupayakan pembangunan masjid. “Untuk masjid, dalam tahapan tertentu akan kita tindaklanjuti. Nanti tim dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan kami perintahkan untuk meninjau kembali lokasi dan melakukan tahapan perhitungan pembangunannya,” jelas Bupati.

Sedangkan untuk pasar, rencananya akan menunggu proses pembangunan Masjid At-Taubah yang baru. “Kalau masjid yang baru sudah jadi dan masjid lama dibongkar, baru pasar akan digeser ke lokasi masjid yang sekarang ini,” tandas Bupati Ardiansyah.

Ketua Pansus LKPJ Bupati, Hepni Armasyah, menegaskan kegagalan proyek multiyears Masjid At-Taubah dan Pasar Modern Sangatta Selatan akan ditindaklanjuti secara tuntas di komisi DPRD yang bertanggung jawab. “Untuk apa dikunjungi lagi, kalau memang jelas tidak ada progres, padahal sudah berjalan setahun. Karena itu, kita akan tindaklanjuti di komisi saja, untuk mengetahui apa masalahnya sehingga gagal,” terang Hepni beberapa hari lalu. (shn/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version