
Editorialkaltim.com – Olahraga squash perlahan mulai dikenal di kalangan anak muda Samarinda. Meski belum ada kepastian apakah cabang olahraga ini akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur 2026, pembinaan atlet terus berjalan.
Ketua Squash Samarinda, Aris Mulyanata, menegaskan pihaknya tidak ingin generasi muda kehilangan momentum untuk berlatih. Menurutnya, squash bisa menjadi wadah positif sekaligus jalur prestasi baru bagi remaja Samarinda.
“Setiap Sabtu dan Minggu anak-anak rutin latihan di GOR Kadrie Oening. Saya lihat semangat mereka luar biasa. Kita ingin pembinaan jalan terus supaya ada regenerasi atlet dari usia muda,” ucap Aris, yang juga Anggota DPRD Samarinda, Kamis (25/9/2025).
Ia menyebut squash memiliki potensi besar karena bisa dimainkan lintas usia dan menuntut konsentrasi tinggi. Hal itu diyakini mampu membentuk karakter disiplin anak muda, selain membuka peluang prestasi ke depan.
“Kita jangan hanya berpikir soal Porprov. Lebih penting adalah bagaimana squash ini jadi sarana pembinaan karakter dan prestasi anak-anak Samarinda,” tegasnya.
Aris juga menambahkan, keterbatasan fasilitas bukan alasan untuk berhenti. Saat ini, satu-satunya lapangan squash berada di GOR Kadrie Oening, namun antusiasme atlet dan orang tua tetap tinggi.
Ke depan, pihaknya berharap Pemerintah Kota Samarinda maupun pihak swasta bisa turut mendukung pengembangan squash, baik dalam bentuk fasilitas maupun program pembinaan berjenjang.
“Kalau anak-anak ini diberi kesempatan dan pendampingan, saya yakin squash bisa lahirkan atlet berprestasi dari Samarinda,” pungkasnya. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.