
Samarinda, CNBC Indonesia – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) resmi memulai pembangunan rest area di Desa Prangat Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk menjawab kebutuhan fasilitas istirahat pengguna jalan di jalur Samarinda-Bontang. Peletakan batu pertama (groundbreaking) yang digelar Selasa (11/2/2025) ini juga diiringi penanaman bibit kopi dan aren, sekaligus menjadi agenda pertama kunjungan kerja Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik bersama jajaran Pemprov Kaltim.
Akmal Malik menegaskan, pembangunan rest area ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan bagian dari “gerakan membangun peradaban” untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
“Tempat ini akan mengurangi kebiasaan lama yang merusak lingkungan, seperti penebangan pohon ilegal. Malu kita pak,” ujarnya dalam sambutan bernada tegas namun diselipkan candaan.
Rest area yang rencananya akan dinamai Odah Singgah Desa Prabu ini dirancang sebagai fasilitas multifungsi.
Selain menyediakan toilet dan area istirahat, lokasi ini akan menjadi pusat UMKM untuk menggerakkan ekonomi warga setempat.
“Ini wujud komitmen kami membangun infrastruktur yang manusiawi, tanpa mengabaikan hal-hal mendasar,” tegas Akmal.
Proyek ini mengandalkan dana kolaborasi dari Pertamina, SKK Migas, dan perusahaan tambang batubara di Kaltim, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kepala Dinas ESDM Kaltim Bambang Arwanto menyebut total dana terkumpul saat ini Rp2 miliar dari target Rp3,4 miliar.
“Jika dana terselesaikan, pembangunan dipastikan tuntas dalam 1,5 bulan,” jelas Bambang.
Jalur Samarinda-Bontang sepanjang 120 km dikenal sebagai salah satu poros logistik utama Kaltim, dilalui ribuan kendaraan harian, termasuk truk pengangkut batubara dan hasil perkebunan. Namun, minimnya rest area selama ini kerap memicu kelelahan pengemudi hingga berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
“Jangan sampai kita fokus pada proyek megah, tapi lupa bahwa hal kecil seperti tempat istirahat justru menyelamatkan nyawa,” tambah Akmal.
Ia juga memberikan apresiasi atas partisipasi swasta dalam proyek ini, menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Meski optimistis, Pemprov Kaltim masih perlu menutup defisit dana Rp1,4 miliar untuk menyelesaikan proyek. Bambang Arwanto berharap kontribusi dari perusahaan tambang lain segera direalisasikan.
Jika rampung, Odah Singgah Desa Prabu diharapkan menjadi percontohan rest area ramah lingkungan dengan konsep pemberdayaan UMKM. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya