gratispoll
Nasional

Safaruddin Minta Polda Jabar Serius Usut Dugaan HAM di Oriental Sirkus

Anggota Komisi III DPR RI, Safaruddin (Foto: Parlementaria)

Editorialkaltim.com – Anggota Komisi III DPR RI, Safaruddin, menyoroti dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dialami mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI). Ia menilai kejadian tersebut perlu ditindaklanjuti secara serius oleh penegak hukum.

“Hal itu perlu ditindaklanjuti secara serius secara hukum,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dan rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025) disaksikan via Youtube TV Parlemen.

Saffarudin menyoroti kesaksian para korban yang mengaku mengalami kecelakaan saat latihan, termasuk jatuh dari ketinggian hingga mengalami patah tulang.

Baca  Ini Profil AHY, Menteri ATR/BPN Baru Jokowi

Namun, korban disebut hanya mendapatkan pengobatan seadanya tanpa dirujuk ke rumah sakit.

“Ada yang jatuh dari 15 meter, ada yang keseleo, bahkan patah tulang. Tapi hanya diberi perawatan seadanya. Ini saya tanyakan ke pihak sirkus dan korban, karena ada juga yang mengalami kelumpuhan,” ungkapnya.

Ia menyebut Komnas HAM telah memberikan rekomendasi yang menyatakan adanya pelanggaran HAM dalam kasus ini.

Untuk itu, ia meminta penjelasan dari Polda Jawa Barat, terutama Direktorat Reserse Kriminal Umum, soal langkah-langkah yang telah diambil.

Baca  Bahlil Lahadalia Daftar Caketum Golkar, Serahkan Dokumen dengan Dukungan 469 Suara

“Kalau ini dianggap pelanggaran HAM atau tindak pidana, kami ingin tahu apa saja langkah konkret yang sudah diambil oleh Polda Jawa Barat,” tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.

Saffarudin juga menilai kejadian kecelakaan saat latihan dan kurangnya penanganan medis dapat menjadi indikasi adanya tindak pidana. Ia mendorong aparat untuk bertindak tegas, apalagi kasus ini menyangkut hak-hak anak.

Baca  PKS Minta PP yang Atur Penyediaan Alat Kontrasepsi Bagi Anak Sekolah Harus Direvisi

Selain itu, ia menyoroti dugaan eksploitasi terhadap anak-anak dalam sirkus tersebut. Anak-anak itu awalnya dijanjikan pendidikan di luar negeri, namun justru dilatih menjadi pemain sirkus.

“Ini eksploitasi anak-anak. Awalnya dijanjikan sekolah ke luar negeri, tapi malah dilatih jadi pemain sirkus. Seolah-olah ada unsur penipuan, dan akhirnya terjadi pelanggaran hak anak,” tutupnya.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button