Samarinda

Puji Soroti Rencana Pembangunan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional di Samarinda

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti menyoroti rencana Pemerintah Kota (Pemkot) membangun sekolah terpadu bertaraf Internasional.

Sekolah terpadu bertaraf Internasional terdiri dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Puji, terobosan yang dilakukan Pemkot Samarinda merupakan upaya yang baik, tetapi perlu memperhatikan masalah pendidikan lainya di Kota Tepian.

“Saya pribadi menilai itu (Sekolah Terpadu) belum perlu yang perlu dibangun itu mindset dari masyarakat, bahwa pendidikan itu tidak harus di sekolah. Sekarang kita dengan kurikulum merdeka belajar dimanapun bisa menjadi tempat mencari ilmu,” jelasnya.

Baca  Jelang Laga Melawan Bali United, Borneo FC Tanpa Komang dan Ikhsanul Zikrak

Puji mempertanyakan apa dengan adanya sekolah terpadu ini mampu meningkatkan pendidikan di Samarinda, sedangkan dalam situasi yang bersamaan ada sekolah yang belum memadai secara sarana dan prasarananya.

Samarinda ini sedang berjuang dalam memenuhi 8 SPM (standar pelayanan minimal) pendidikan.Masih ada sekolah yang tanahnya numpang, masih ada anak anak kurang mampu yang belum tertampung di sekolah negeri,” tambahnya.

Politisi Demokrat ini menyampaikan tidak masalah wali kota memiliki cita cita tersebut, tapi harus mendahulukan hal hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Dia menambahkan, Samarinda sendiri masih ada daerah yang muridnya kesulitan mencari sekolah dalam sistem zonasi yang dijalankan.

Baca  DPRD Samarinda Gelar Paripurna, Bahas Penyampaian LKPJ Wali Kota 2022

“Contohnya ada di Kampung Jawa, masyarakat mau mendaftarkan anaknya ke SMP 4 ditolak, ke SMP 5 pun ditolak karena bukan dalam zonanya. Hanya ada SMP 35 tetapkan daya tampungnya terbatas,” paparnya.

Puji juga menyoroti permasalahan pendidikan di Samarinda tidak hanya berbicara sarana dan prasarana saja, tetapi perihal kesejahteraan pendidik juga perlu ditingkatkan. dirinya menyampaikan dari 3700 guru honorer di Samarinda hanya sekitar seperempatnya yang mampu diakomodir menjadi PPPK (Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).

Baca  Dewan Samarinda, Kamaruddin Gelar Reses di Kelurahan Selili

“Kita harus lebih mensejahterakan tenaga pendidik, tahun ini target kami mampu menambah kuota PPPK sebanyak 1000 guru,” terangnya.

Dirinya berharap Pemkot Samarinda bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dalam bidang pendidikan terlebih dahulu barulah membangun Sekolah terpadu agar pendidikan Samarinda bisa semakin merata dan berkualitas.

[QON | NFA | ADV]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Related Articles

Back to top button