Editorialkaltim.com – Minimnya informasi terbaru soal kelanjutan proyek terowongan di Samarinda membuat Komisi III DPRD Samarinda kembali angkat suara. Mereka menilai pemerintah daerah dan kontraktor harus segera menyampaikan perkembangan resmi, terutama pasca-kejadian longsor yang diduga memengaruhi struktur tebing proyek.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim, menegaskan publik tidak boleh dibiarkan menunggu tanpa kejelasan. Ia menyebut sejak inspeksi mendadak (sidak) dilakukan beberapa waktu lalu, DPRD belum menerima pembaruan berarti terkait evaluasi teknis maupun rencana lanjutan.
“Sejak sidak kemarin, belum ada laporan baru yang kami terima. Padahal masyarakat butuh kepastian tentang apa yang terjadi di lapangan,” jelas Rohim, Selasa (9/12/2025).
Menurutnya, proyek dengan skala dan kedalaman seperti ini membutuhkan manajemen informasi yang rapi dan terukur. Ia mengingatkan, lambatnya komunikasi justru akan memicu spekulasi dan membuka ruang isu liar di tengah masyarakat.
“Kalau informasinya lambat, publik akan menafsirkan sendiri. Itu yang kami hindari,” tegasnya.
Rohim menambahkan, Komisi III siap membantu mempercepat koordinasi jika diperlukan. Namun, ia menekankan perlunya sikap proaktif dari Dinas PUPR dan pihak kontraktor untuk menyampaikan data teknis dan progres terkini.
“Kami ini mitra pengawas, bukan penghambat. Tapi kami butuh data untuk memastikan semuanya berjalan sesuai standar,” ujarnya.
Komisi III berharap rapat teknis lanjutan dapat segera digelar, sehingga progres pembangunan terowongan bisa dipastikan kembali berjalan aman, terkontrol, dan sesuai perencanaan yang telah disepakati. (sal/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
