RagamReligi

Puasa Syawal, Pahala Setara Setahun Puasa! Ini Penjelasannya

Ilustrasi puasa Syawal (Foto: Freepik)

Editorialkaltim.com – Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Puasa ini dikenal sebagai puasa Syawal, sebuah amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan.

Tak sekadar puasa tambahan, puasa Syawal menjadi momentum untuk menjaga semangat ibadah usai Ramadan. Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk melaksanakannya.

Lantas, apa saja keutamaan dari puasa Syawal? Berikut ulasannya.

1. Pahalanya Setara dengan Puasa Setahun

Salah satu keutamaan terbesar dari puasa Syawal adalah ganjarannya yang luar biasa. Mengutip buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah dapat Mempercepat Kesuksesan karya Ceceng Salamudin, puasa Ramadan yang dilanjutkan dengan enam hari puasa Syawal disebut-sebut setara dengan puasa selama setahun penuh.

Baca  Hadir di Indonesia, Pengguna Instagram dan Facebook Bisa Langganan Centang Biru

Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tsauban:

“Barangsiapa yang berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka itu adalah sempurnanya satu tahun. Barangsiapa yang berbuat satu kebaikan maka baginya sepuluh balasan kebaikan yang serupa.” (HR. Ibnu Majah)

Secara matematis, seperti dijelaskan dalam buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya, puasa Ramadan selama 30 hari jika dikalikan 10 menjadi 300 hari. Ditambah puasa Syawal 6 hari dikali 10 menjadi 60 hari. Totalnya 360 hari, atau setahun penuh.

Baca  Bobby Kertanegara, Kucing Pertama Istana Dapat Hadiah Mewah dari Kedubes China

2. Menyempurnakan Kekurangan dalam Puasa Ramadan

Selama menjalani ibadah puasa Ramadan, tentu ada kekurangan baik yang disadari maupun tidak seperti marah, ghibah, atau hal-hal negatif lainnya. Nah, puasa Syawal diyakini bisa menutupi kekurangan tersebut, sebagaimana sholat sunnah menyempurnakan kekurangan dalam sholat wajib.

3. Tanda Diterimanya Amal Ibadah

Sebagian ulama Salaf menyebut bahwa salah satu tanda diterimanya amal kebaikan adalah jika seseorang diberi taufik untuk melanjutkan dengan amal kebaikan lainnya. Maka, seseorang yang melanjutkan puasa Ramadan dengan puasa Syawal, bisa jadi merupakan pertanda bahwa puasanya di bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT.

Baca  Elektabilitas Terbaru Paslon Jelang Pencoblosan Versi LSI Denny JA

Sebaliknya, jika setelah Ramadan seseorang justru meninggalkan amal kebaikan, itu bisa menjadi pertanda amal sebelumnya tidak diterima.

Dengan keutamaan yang luar biasa ini, tidak heran jika banyak umat Islam berlomba-lomba untuk menunaikan puasa Syawal. Puasa ini bisa dilakukan berturut-turut ataupun terpisah, selama masih dalam bulan Syawal.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button