Presiden Jokowi Tegaskan Kenaikan Pangkat Prabowo Bukan Transaksi Politik
Editorialkaltim.com – Presiden Joko Widodo menegaskan kenaikan pangkat istimewa untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak merupakan bagian dari transaksi politik. Penegasan ini disampaikan menyusul berbagai spekulasi yang muncul di tengah suasana Pemilu 2024.
Dalam penjelasannya usai menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta pada Rabu (28/2/2024), Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan pangkat ini terkait dengan dinamika politik yang tengah berlangsung.
“Ya kalau transaksi politik kita berikan sebelum pemilu. Ini kan setelah pemilu supaya tidak ada anggapan-anggapan seperti itu,” ungkap Jokowi dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Jokowi menginformasikan kenaikan pangkat Menhan Prabowo Subianto, dari purnawirawan jenderal bintang tiga menjadi jenderal bintang empat kehormatan, dilakukan setelah Pemilu 2024 yang berlangsung pada 14 Februari lalu.
Kepala Negara menambahkan, penghargaan kenaikan pangkat istimewa ini bukanlah hal baru di lingkungan TNI-Polri.
Sejumlah tokoh nasional sebelumnya juga pernah menerima penghargaan serupa, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat ini menjabat sebagai Menko Maritim dan Investasi.
Penghargaan kenaikan pangkat istimewa ini, menurut Jokowi, merupakan hal yang sudah biasa dan merupakan bagian dari tradisi penghargaan di lingkup TNI.
“Bukan hanya sekarang ya, dulu diberikan kepada bapak SBY, juga pernah diberikan kepada Pak Luhut Binsar. Ini sesuatu yang sudah biasa di TNI maupun di Polri,” kata Jokowi. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.