Editorialkaltim.com – Awal polemik antara CV Lima Bersaudara dengan Perumdam Tirta Kencana terjadi pada 2021 lalu, ketika Perumdam Tirta Kencana berencana memasang pipa baru untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kelurahan Bukuan.
Namun, CV Lima Bersaudara yang lebih dulu memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan tersebut, khawatir pemasangan pipa baru oleh Perumdam Tirta Kencana berdampak pada kerusakan pipa milik mereka.
Anggota Dapil II DPRD Kota Samarinda, Joha Fajal, memastikan agar perusahaan air swasta di Kelurahan Bukuan, yakni CV Lima Bersaudara, terbuka terhadap persaingan yang sehat.
“Setelah ada beberapa pembangunan intake tambahan, kebutuhan air bersih sudah memungkinkan untuk disuplai ke seluruh Kota Samarinda. Bahkan kemampuan untuk memproduksi air PDAM itu sampai ditawarkan kepada Balikpapan dan Bontang. Itu artinya, kita sudah sanggup,” kata Joha Fajal, Selasa (10/6/2025).
Lebih lanjut, terkait dua perusahaan air yang kini hadir di Kelurahan Bukuan, pihak swasta CV Lima Bersaudara sepenuhnya terbuka terhadap pilihan masyarakat dan siap bersaing secara sehat.
“Mereka (pihak swasta) di Bukuan sudah mengatakan, biar masyarakat yang memilih. Jadi tidak ada masalah, itu hak masyarakat dalam memilih,” ujarnya.
Joha juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya, karena menurutnya, andil CV Lima Bersaudara tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
“Kita juga harus menyadari bahwa kita perlu berterima kasih kepada pemilik PDAM swasta, karena sudah berinvestasi untuk kepentingan warga Bukuan,” beber Joha.
Terakhir, ia menyampaikan bahwa saat ini instalasi pemasangan pipa PDAM milik Perumdam Tirta Kencana sudah selesai dilakukan.
“Saat ini pipanya sudah selesai untuk yang di Bukuan. Tinggal pipa penyambungan dari rumah ke rumah saja. Kilometernya itu sedang menunggu anggaran,” tandasnya. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
