PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman Jelang Tahun Baru
Editorialkaltim.com – Menjelang pergantian tahun 2023, PLN telah memastikan pemenuhan pasokan energi primer cukup untuk menjaga Hari Operasioanal Pembangkit (HOP) di seluruh pembangkit listrik di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, capaian ini tidak lepas dari transformasi yang dilakukan PLN dalam manajemen rantai pasok energi primer, yang juga didukung pemerintah dan stakeholder di industri batu bara.
“Alhamdulillah, tahun ini sangat tercukupi, bahkan menjadi HOP terbaik sepanjang sejarah,” terang Darmawan saat mengecek kesiapan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah, Senin, (26/122022).
Sejak awal 2022, PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam monitoring dan pengendalian pasokan batu bara. Pengawasan awalnya fokus pada titik bongkar Estimated Time of Arrival (ETA) menjadi berfokus pada titik muat atau loading.
PLN, kata Darmawan, juga mem bangun mekanisme early warning system, sehingga risiko keterlambatan pengiriman pasokan batu bara dapat diminimalisir. Sistem ini dapat mendeteksi sedini mungkin jika muncul potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara maupun masalah pada armada angkutan.
PLN membangun sistem digital pengelolaan batu bara terintegrasi, sehingga batu bara kini termonitor secara real time. Langkah pengawasan dilakukan tidak hanya melalui fisik di lapangan tetapi juga dengan integrasi sistem monitoring digital.
“Kami Integrasikan sistem digital PLN dengan sistem digital Ditjen Minerba, sehingga dapat dilakukan corrective action secara cepat, tepat, dan terukur,” tutur Darmawan.
Selain itu, PLN terus melakukan pemantauan terhadap ketersediaan pasokan energi primer di seluruh pembangkit listrik. Darmawan memastikan seluruh jajaran di perseroan telah mengecek pasokan energi primer di seluruh Indonesia, semua dalam kondisi cukup.
Dari hasil pengecekan di bagian barat PLTU Nagan Raya, ketersediaan batu bara cukup untuk 21 HOP. Di bagian tengah, di Pulau Kalimantan, PLTU Ketapang batu bara cukup untuk 21 HOP. Di bagian timur, di NTT ada PLTU Ropa, batu bara cukup untuk 26 HOP. Sedangkan Di Papua ada PLTU Holtekamp, dan pasokan batu bara cukup untuk 98 HOP.
“Hari ini kami cek PLTGU Tambak Lorok, ketersediaan gasnya juga aman. Begitu juga di PLTU Tanjung Jati B, HOP-nya lebih dari 20 hari,” kata dia.
Tidak hanya batu bara, pasokan gas dan BBM sebagai second line dan third line of defense, yang sebelumnya mengalami keterbatasan, pasokannya kini berada dalam kondisi aman.
Adapun total daya mampu pasok secara nasional selama periode Nataru sebesar 44,4 Gigawatt (GW) dengan proyeksi beban puncak pada malam tahun baru sebesar 34,6 GW. Artinya dari sisi pasokan listrik PLN sangat mencukupi untuk mengcover seluruh kegiatan masyarakat dengan cadangan operasi sebesar 9,8 GW.
“Dengan ketersediaan pasokan energi primer yang terbaik sepanjang sejarah ini, membuat kami optimis PLN siap menjaga terangnya listrik agar perayaan Tahun Baru 2023 dapat berlangsung penuh suka cita,” ujar Darmawan.
[NFA]