BalikpapanKaltim

Pertamina Patra Niaga IT Balikpapan Kembangkan Inovasi Sosial Waste to Value untuk Pemberdayaan Masyarakat

Pertamina Patra Niaga IT Balikpapan Kembangkan Inovasi Sosial Waste to Value (Foto: Humas Pertamina Patra Niaga)

Editorialkaltim.com – Dalam upaya mendukung kemandirian masyarakat dan meningkatkan ekonomi melalui keberlanjutan ketahanan pangan di Kota Balikpapan, Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balikpapan memperkenalkan program inovasi sosial “Waste to Value”.

Program ini dirancang khusus untuk menciptakan keberlanjutan ketahanan pangan dengan kegiatan urban farming melalui penanganan masalah akses air bersih dan kelangkaan pupuk nutrisi ABMIX di wilayah Kelurahan Muara Rapak.

Kegiatan utama yang menjadi fokus program ini adalah urban farming melalui hidroponik dan tanaman pekarangan, pengelolaan air dan konservasi, pengelolaan sampah organik untuk pupuk nutrisi hidroponik, dan UMKM.

Menghadapi keterbatasan akses air bersih di wilayah RT 10 Kelurahan Muara Rapak memiliki sumber mata air namun pemanfaatannya kurang optimal.

Baca  Inovasi Pendidikan Biologi, UINSI Samarinda Gelar Seminar Teknologi untuk Guru dan Mahasiswa

Sehingga pertamina Patra Niaga IT Balikpapan memberikan solusi untuk penanganan air bersih dengan optimalisasi sumber mata air di RT 10 dan pengadaan sarana prasarana tempat penampungan tadah air hujan (Rain Water Harvesting) di wilayah RT 49 dengan intervensi pompa air, filtrasi dan penambahan produk EMO (Enzymatic Mikroorganisme) sebagai tambahan untuk meningkatkan kualitas air sehingga menjadi layak konsumsi.

Salah satu inovasi yang menonjol dalam optimalisasi air bersih yaitu dengan produk EMO (Enzymatic Mikroorganisme) merupakan produk inovasi yang dihasilkan oleh Pertamina Patra Niaga IT Balikpapan dengan memanfaatkan bakteri Bacillus Amyloliquifaciens yang didapatkan dari oil catcher perusahaan. EMO yang dikembangkan juga bermanfaat untuk peningkatan kualitas air, biopestisida pertanian, produktivitas ikan dan penurunan beban pencemar minyak dan lemak.

Baca  305 Jemaah Kubar Siap Umrah, Pemkab Gelar Manasik dan Vaksinasi Meningitis

Selain itu dalam upaya menciptakan keberlanjutan ketahanan pangan, warga mengalami permasalahan kesulitan untuk mendapatkan pupuk nutrisi ABMIX khususnya dalam kegiatan urban farming hidroponik.

Dengan inovasi sosial Waste to Value mengkonversikan sampah organik menjadi pupuk nutrisi ECOMIX yang dapat digunakan sebagai alternatif nutrisi hidroponik sehingga dapat menghemat biaya pembelian pupuk oleh warga.

Keberhasilan dari program ini terlihat dari peningkatan kualitas air yang signifikan karena adanya tambahan dari Produk EMO dan pengelolaan sampah organik rumah tangga sebanyak 100kg/bulan yang mulai terkelola secara optimal melalui pengolahan pupuk nutrisi ECOMIX.

Baca  Isran Noor-Hadi Mulyadi Resmi Daftar Pilgub Kaltim, Yakin Menang Raup 75% Suara

Dengan mengintegrasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan lingkungan dapat menciptakan dampak yang positif bagi masyarakat khususnya dalam menciptakan keberlanjutan ketahanan pangan,” Ujar Abdul Gassing, Integrated Terminal Manager Balikpapan.

“Melalui inovasi sosial Waste to Value, Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balikpapan ingin menunjukkan bentuk inovasi sosial yang diterapkan pada program CSR tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas sehingga dapat menciptakan keseimbangan dalam bermasyarakat, tutupnya.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button