
Editorialkaltim.com – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan pada periode kedua kepemimpinannya, Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) akan difokuskan pada penguatan Badan Usaha Milik Rukun Tetangga (BUMRT).
Langkah ini bertujuan agar berbagai kegiatan yang sebelumnya hanya bersifat program pemerintah kini dapat berkembang menjadi usaha produktif berkelanjutan yang dikelola oleh komunitas di tingkat RT.
“Kita akan memperkuat BUMRT agar kegiatan-kegiatan yang sebelumnya bersifat pembangunan pemerintah sekarang bisa diproduktifkan secara berulang. Misalnya, dalam program pemberdayaan ekonomi seperti pembuatan kolam ikan dan budidaya ikan air tawar, sebelumnya pengelolaannya masih konservatif. Sekarang, melalui BUMRT, mereka bisa bertransaksi dan merencanakan pengembangannya sendiri,” paparnya saat ditemui di Balai Kota Samarinda sebelum bertolak ke Jakarta untuk menjalani persiapan pelantikan kepala daerah, Minggu (16/02/2025).
Sebagai contoh, ia menyoroti keberhasilan warga di Kelurahan Gunung Lingai dalam mengelola hasil panen ikan mereka. Setiap kali panen, mereka hanya menyumbang Rp5.000 untuk kegiatan publik. Namun, dari akumulasi dana itu, mereka berhasil membebaskan lahan untuk pembangunan jalan tanpa menggunakan anggaran pemerintah.
Selain itu, beberapa RT yang awalnya hanya mendapatkan alokasi Rp100 juta dari Probebaya kini mampu mengumpulkan tambahan dana hingga Rp150 juta dengan melibatkan warga yang memiliki kemampuan finansial lebih.
Hal ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya mengandalkan anggaran pemerintah, tetapi juga mendorong gotong royong dan kemandirian warga.
Di periode kedua, Pemkot Samarinda akan mengevaluasi distribusi anggaran agar lebih banyak dialokasikan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Banyak orang ingin berusaha tetapi tidak punya pengetahuan. Ada juga yang sudah punya usaha tetapi belum memahami strategi bisnisnya. Misalnya, ada yang berjualan wadai (kue), tetapi hanya membungkusnya dengan plastik kresek. Sekarang mereka dididik untuk membuat kemasan yang lebih menarik dan belajar strategi pemasaran agar produk mereka memiliki nilai tambah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut Probebaya telah membawa dampak signifikan, tidak hanya dalam pembangunan infrastruktur, tetapi juga dalam kesejahteraan sosial. Salah satunya adalah pembiayaan BPJS bagi warga tidak mampu, yang turut berkontribusi dalam pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di Samarinda.
“Inilah alasan mengapa Pro Bebaya terus berkembang dan mengapa infrastruktur di Samarinda semakin baik. Pemerintah tidak perlu lagi turun ke tingkat RT untuk mengurus hal-hal kecil, karena warga sudah mandiri melalui program ini,” pungkasnya. (Adr)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.