
Editorialkaltim.com – Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa persahabatan yang stabil dan sehat memiliki kaitan langsung dengan kesejahteraan serta umur yang lebih panjang. Dilansir dari penelitian yang dimuat dalam The American Journal of Psychiatry, memiliki teman dekat berkontribusi pada penghindaran dari perilaku yang membahayakan nyawa.
Julianne Holt-Lunstad, PhD, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf dari Universitas Brigham Young menuturkan bahwa rendahnya koneksi sosial yang disebabkan oleh isolasi atau kualitas hubungan yang buruk dapat meningkatkan risiko kematian dini. Informasi ini didukung oleh data dari American Psychology Association (APA).
Namun, studi lain yang dipublikasikan di Epidemiology and Psychiatric Sciences bulan November 2023 juga mengungkapkan bahwa memiliki teman dekat dapat menyebabkan penularan beberapa kebiasaan buruk. Penelitian tersebut melibatkan survei pada hampir 13.000 orang berusia di atas 50 tahun dalam “Studi Kesehatan dan Pensiun” dan menemukan bahwa persahabatan pada usia lanjut berkaitan dengan beberapa aspek kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.
Peneliti mencatat bahwa persahabatan berkualitas tinggi berhubungan dengan peningkatan kemungkinan berolahraga sebesar 9%, penurunan risiko depresi sebesar 17%, dan risiko terkena stroke yang lebih rendah sebesar 19%.
William Chopik, seorang profesor psikologi dari Michigan State University, menjelaskan, “Persahabatan adalah hubungan pilihan pertama dalam hidup kita dan dapat menjauhkan kita dari kesepian.” Fakta ini menjadi semakin relevan seiring dengan meningkatnya jumlah orang lanjut usia yang mengalami isolasi sosial, dengan risiko kesehatan seperti stroke, kecemasan, demensia, dan depresi yang lebih tinggi.
Rosemary Blieszner, profesor emerita perkembangan manusia dan ilmu keluarga di Virginia Tech yang tidak terlibat dalam studi ini, menambahkan bahwa kita membutuhkan kepuasan emosional yang berasal dari kedekatan dengan orang lain.
“Kita tidak boleh menganggap remeh dampak perilaku kesehatan tertentu, seperti merokok dan minum alkohol, yang sering terjadi di komunitas tertentu,” ungkapnya.
Dalam kesimpulan, meskipun terdapat beberapa perilaku buruk yang dapat ditularkan melalui persahabatan, manfaat keseluruhan dari memiliki hubungan sosial yang baik menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan panjang umur. Studi ini menegaskan pentingnya peran persahabatan dalam kesehatan, yang tidak hanya memperpanjang umur tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya