Editorialkaltim.com – Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat dusun Desa Sidomulyo Tahun 2025 digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) desa pada Rabu (6/8/2025) malam. Forum ini dimanfaatkan sebagai wadah menyerap langsung usulan masyarakat, khususnya di tingkat RT, untuk dijadikan dasar penyusunan program pembangunan desa.
Dalam kesempatan ini, Pendamping Desa/Kelurahan “Pendekar Idaman” turut hadir dan diwakili oleh Maryanto. Ia menjelaskan bahwa tugas utama pendamping adalah memastikan program pembangunan berjalan sesuai kebutuhan warga, khususnya melalui program Berbasis Kegiatan Kewilayahan Desa (BKKD) dengan alokasi Rp 50 juta per RT.
Maryanto menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menyampaikan seluruh usulan yang ada di wilayahnya.
“Semua usulan dari RT harus dimasukkan dulu. Ini akan jadi bahan baku penyusunan RKPDes. Anggaran bisa menyesuaikan, tapi datanya harus lengkap,” tegasnya.
Peran Pendekar Idaman bukan hanya mengawal teknis administrasi, tetapi juga memastikan kualitas usulan dan arahnya tetap selaras dengan prioritas desa. Pendamping juga membantu perangkat desa memahami regulasi serta teknis penyusunan dokumen rencana pembangunan tahunan agar tidak tumpang tindih dan tetap fokus pada manfaat langsung bagi warga.
Perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) turut memberikan pandangan mengenai efisiensi musrenbang tahun ini yang digelar per dusun, berbeda dari tahun sebelumnya yang dilakukan per RT.
Menurut BPD, pendekatan ini diharapkan lebih fokus dan mampu merangkum aspirasi secara kolektif. Mereka juga meminta agar program yang diusulkan benar-benar mengedepankan manfaat, seperti penanganan banjir saat musim hujan.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
