Samarinda

Pansus LKPJ Samarinda Tinjau Pembangunan Terowongan, Rohim Ungkap Kekhawatiran

Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Samarinda melakukan peninjauan proyek pembangunan yang dibiayai oleh APBD Kota Samarinda. (istimewa)

Editorialkaltim.com – Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Samarinda baru-baru ini melakukan peninjauan pada beberapa proyek pembangunan yang dibiayai oleh APBD Kota Samarinda. Salah satu proyek yang mendapat sorotan adalah pembangunan terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap, yang dibiayai dengan anggaran sebesar Rp 395 miliar melalui skema Multi Years Contract (MYC).

Abdul Rohim, anggota Pansus LKPJ, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap proyek tersebut, khususnya terkait dengan kesiapan terowongan untuk dibuka bagi publik pada akhir tahun. “Setelah kami meninjau langsung, dari pihak kontraktor menjelaskan selesainya bukan untuk bisa dioperasionalkan, ternyata selesai baru menembus itupun dengan catatan kalau tidak ada kendala-kendala teknis,” kata Rohim.

Baca  UMKT Resmikan Fakultas Kedokteran, Harapan Baru untuk Pendidikan Tinggi di Kalimantan Timur

Masalah ini, menurut Rohim, akan menjadi catatan khusus yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertanggung jawab atas proyek. Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menyatakan masih banyak hal yang belum jelas, termasuk perencanaan lanjutan terkait lahan yang merupakan aset Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Baca  Infrastruktur Samarinda Harus Berkualitas dan Ramah Lingkungan

Lebih lanjut, Rohim mengungkapkan pembangunan terowongan diperkirakan akan membutuhkan pekerjaan tambahan untuk melebarkan jalan, terutama di sekitar segmen Jalan Kakap yang sebagian merupakan aset milik Pemprov Kaltim. “Kami perlu mengetahui juga, apakah pemprov memberi izin, lalu bagaimana desainnya, ini yang kami akan crosscheck lagi ke pemkot dan PUPR,” ungkapnya.

Terakhir, Rohim menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi dampak negatif pembangunan terowongan, termasuk kemungkinan munculnya titik macet baru di sejumlah kawasan perkotaan. “Yang kami tidak inginkan, jangan sampai adanya titik macet baru, khususnya di sejumlah kawasan perkotaan,” tandasnya. (Lin/adv)

Baca  Soroti Adanya Algaka Tak Sesuai Aturan, Afif Minta Kepatuhan Setiap Parpol 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker