Optimisme Industri Pertanian di Kutim
Editorialkaltim.com – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Hasbollah, optimistis sektor pertanian di Kutim dapat berkembang menjadi industri yang menguntungkan.
Menurutnya, Pemerintah Daerah (pemda) perlu mencontoh negara-negara Asia seperti Jepang dan Thailand yang telah sukses mengembangkan industri pertanian.
“Mereka semua industri pertanian, bisa kok kita kalau berpikir ke situ. Kalau masih pakai cangkul, generasi kita nggak ada yang mau. Jadi ini harus diperbarui pola pikir dan strateginya,” ujar Hasbollah, Selasa (3/12/2024).
Legislator Partai Golkar itu meyakini, jika pertanian diubah menjadi industri dengan hasil yang menjanjikan, masyarakat akan lebih tertarik untuk bertani.
“Saat ini kan orang-orang sibuk mencari kerja, disuruh bertani nggak mau karena belum ada regulasi atau aturan yang menjanjikan kesejahteraan para petani,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kutim tersebut menambahkan, banyak petani di Kutim masih kesulitan mendapatkan pupuk dan pestisida.
“Saya tahu karena saya juga petani. Harga beras kan selalu ditekan, sementara produksinya terus meningkat. Harga pokok selalu tinggi. Jadi kapan petani sejahtera? Prosesnya panjang banget. Jadi harus diubah mindset dan metodenya,” katanya.
Hasbollah juga menegaskan pentingnya pemerintah memprioritaskan sektor pertanian untuk menjamin stok pangan di Kutim agar tidak lagi bergantung pada daerah lain.
“Kita kan selalu impor pangan dari Jawa dan Sulawesi. Konsep-konsep itu baru wacana pemikiran, tapi secara perumusan pemerintah belum punya hal itu,” tandasnya. (Lah/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram
“editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.