
Editorialkaltim.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, menyoroti kesenjangan pembangunan antara perempuan dan laki-laki di Kaltim. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan paparan dalam pertemuan dan diskusi terkait pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (10/5/2025).
Dalam pemaparannya, Arifah menyebutkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Kaltim tahun 2024 berada di angka 87,45, masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai 91,85. Kota Samarinda mencatatkan capaian IPG tertinggi di dengan nilai 90,36, sementara capaian terendah tercatat di Kabupaten Paser dengan nilai 73,73.
IPG sendiri digunakan untuk menilai kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan dalam tiga dimensi dasar: kesehatan (Angka Harapan Hidup/AHH), pendidikan (Harapan Lama Sekolah/HLS dan Rata-rata Lama Sekolah/RLS), serta standar hidup layak (pengeluaran per kapita).
“Semakin mendekati nilai 100, semakin kecil kesenjangan gender dalam pembangunan. Namun, dengan IPG nasional di angka 91,85, ini menandakan bahwa masih ada pekerjaan rumah untuk mengurangi kesenjangan pembangunan sumber daya manusia perempuan dan laki-laki,” jelas Arifah.
Arifah menekankan pentingnya upaya terpadu untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan, memperluas akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, serta memperkuat perlindungan sosial untuk mewujudkan kesetaraan gender yang lebih baik di masa yang akan datang. (Adr/Ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.