Mengenal Profil Zainal Arifin Mochtar, Pakar Hukum dari UGM yang Bintangi Dirty Vote

Pakar Hukum dari Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar (Foto: Tangkapan Layar YouTube Dirty Vote)

Editorialkaltim.com – Masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah resmi berakhir. Menjelang hari pemungutan suara pada 14 Februari, suasana politik tanah air semakin memanas dengan rilisnya film dokumenter yang menguak potensi kecurangan dalam pemilu. Koalisi masyarakat sipil, dalam upaya meningkatkan transparansi dan integritas proses demokrasi, merilis film dokumenter berjudul “Dirty Vote”.

Film dokumenter “Dirty Vote” tayang perdana pada hari ini,Minggu (11/2/2024), yang juga menandai awal dari masa tenang pemilu. Penayangan ini sengaja dipilih untuk bertepatan dengan momentum 11.11, simbolisasi dari tanggal penayangan yang dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB, melalui kanal Youtube Dirty Vote.

Menyusul rilisnya film ini, masyarakat pun menjadi tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai salah satu tokoh yang muncul dalam dokumenter tersebut, Zainal Arifin Mochtar.

Suasana penayangan film dokumenter Dirty Vote

Profil Zainal Arifin Mochtar

Dr. Zainal Arifin Mochtar, S.H., LL.M., dosen dan akademikus terkemuka di bidang Hukum Tata Negara. Saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Pengawas Perpajakan di Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Zainal juga memimpin Departemen Hukum Tata Negara di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menjabat Direktur Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) FH UGM.

Lahir di Makassar pada 8 Desember 1978, Zainal Arifin Mochtar tidak hanya dikenal sebagai akademisi yang berani mengkritik pemerintah terkait isu korupsi dan oligarki, tetapi juga sebagai seorang pendidik yang mendedikasikan hidupnya untuk mencetak generasi baru yang berintegritas tinggi.

Pengalaman Zainal di dunia akademik dan aktivisme dimulai dari bangku kuliah di Fakultas Hukum UGM, tempat ia lulus pada tahun 2003. Keseriusannya dalam memperdalam ilmu hukum membawanya ke Northwestern University, Amerika Serikat, untuk menyelesaikan studi master hukum pada 2006. Tak berhenti di situ, ia kembali ke UGM untuk menuntaskan studi doktoralnya di bidang Ilmu Hukum, yang berhasil diselesaikan pada tahun 2012.

Sebagai pakar Hukum Tata Negara, Zainal Arifin Mochtar sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum nasional, termasuk acara terkemuka Indonesia Lawyers Club di TVOne dan pernah menjadi moderator dalam debat Capres dan Cawapres pada 2014.

Aktivitasnya tidak hanya terbatas pada dunia akademik, tetapi juga praktik nyata dalam upaya pemberantasan korupsi melalui Pukat UGM, sebuah lembaga yang telah lama dikenal sebagai garda terdepan dalam memerangi korupsi di Indonesia.

Kisah perjalanan Zainal tidak selalu mulus. Awalnya, ia bercita-cita masuk Jurusan Teknik Geologi UGM, namun kegagalan dua kali tidak membuatnya patah arang. Alih-alih menyerah, Zainal beralih ke Fakultas Hukum, sebuah keputusan yang kelak membentuknya menjadi sosok penting dalam perjuangan melawan korupsi di Indonesia. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version