Mengatasi Krisis Infrastruktur di Kutai Timur: Upaya Mendesak oleh Anggota DPRD Sayid Anjas
Editorialkaltim.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Sayid Anjas, secara serius menyoroti kondisi infrastruktur di beberapa kecamatan terjauh di Kutai Timur. Beliau menekankan pada masalah kelangkaan air bersih, keterbatasan listrik, dan sulitnya akses telekomunikasi yang dirasakan oleh masyarakat di daerah Sandaran, Tanjung Mangkalihat, dan Busang.
Sayid Anjas menyampaikan keprihatinannya akan kondisi tersebut. “Masyarakat di daerah-daerah ini sangat membutuhkan bantuan. Kita harus menjadikan ini sebagai prioritas utama,” ungkap Sayid Anjas dalam wawancaranya.
Lebih lanjut, Sayid Anjas mengungkapkan alokasi anggaran sebesar Rp 25 miliar yang akan digunakan untuk distribusi pipa pada tahun 2024. Ia menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur ini, terutama di daerah Telen dan Sandaran yang sangat memerlukannya.
Sayid Anjas juga menyoroti kebutuhan listrik di daerah pedalaman. Ia mendesak pemerintah untuk memperluas cakupan listrik, khususnya dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti panel surya. “Inisiatif ini sangat penting, mengingat keterbatasan PLN dalam membangun infrastruktur di wilayah pedalaman,” jelasnya.
Masalah akses telekomunikasi juga menjadi perhatian serius Sayid Anjas. Menurutnya, hal ini sangat menghambat program-program pemerintah, termasuk pendistribusian beasiswa untuk masyarakat. “Akses telekomunikasi yang memadai akan membantu kami menggali potensi masyarakat di wilayah ini,” tambahnya.
Sayid Anjas juga menyoroti perlunya upaya bersama antara pemerintah kabupaten dan pusat untuk mengatasi masalah infrastruktur ini. “Kerjasama ini akan membantu mempercepat proses pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tutup Sayid Anjas. (lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
