KaltimKukar

Kukar Kembangkan Tiga Desa Ramah Anak

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno (Foto: Editorialkaltim/Fitra)

Editorialkaltim.com – Upaya menjadikan Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai daerah yang ramah bagi anak terus dipacu. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kini memulai langkah konkret dengan menetapkan tiga desa sebagai kawasan percontohan.

DP3A Kukar menerapkan pendekatan berbasis desa dan kelurahan agar konsep ramah anak bisa tertanam sejak tingkat paling dekat dengan masyarakat.

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menyebut tiga desa Sumber Sari, Loa Ulung, dan Marangkayu telah memenuhi sejumlah kriteria sehingga ditetapkan sebagai pilot project kawasan ramah perempuan dan anak.

“Desa-desa ini punya ruang publik yang potensial dikembangkan, termasuk area resapan air yang sekaligus berfungsi sebagai jalur mobilitas antardesa,” ujar Hero.

Baca  Sekda Kukar Minta Kepala OPD Jaga Target Pembangunan dan Cegah Penyalahgunaan APBD

Ia menekankan bahwa potensi tersebut tidak hanya soal ruang lingkungan, tetapi bisa menjadi area bermain aman dan inklusif bagi anak-anak.

Tidak hanya menetapkan tiga desa percontohan, DP3A juga mendorong Desa Perangkat Baru untuk menetapkan status Desa Ramah Anak. Desa ini dinilai mempunyai peluang besar untuk dikembangkan sebagai ruang bermain skala nasional, baik untuk anak-anak di kawasan perkotaan maupun pedesaan.

“Ini bukan hanya kebutuhan, tapi tanggung jawab kolektif kita sebagai generasi penerus,” tegasnya.

Baca  Pemkab Kukar Gelar Rapat Pemantapan BBGRM XX Tingkat Provinsi Kaltim 2023

Dalam dialog bersama peserta, muncul pertanyaan terkait target pembangunan kawasan ramah anak. Hero menjelaskan bahwa pemerintah menetapkan target jangka menengah berupa 10 desa percontohan, yang akan dikembangkan melalui dukungan program nasional. APBD tahun berjalan pun sudah mengalokasikan anggaran awal untuk penyiapan fasilitas dan penguatan koordinasi lintas sektor.

“Kami akan terus memperkuat kolaborasi antara Pemerintah Daerah, LSM, sekolah, serta organisasi perempuan dan anak,” tambahnya.

Lebih jauh, Hero menguraikan bahwa konsep ramah anak tidak semata berkaitan dengan pembangunan fisik. Lingkupnya lebih luas, mencakup peningkatan akses pendidikan, keamanan lingkungan, dukungan masyarakat, hingga peran aktif perangkat desa.

Baca  Visi Bupati Kukar: Tiap Kecamatan Diharapkan Miliki Masjid Besar dengan Manajemen yang Baik

Seluruh aspek tersebut, menurutnya, harus bergerak serempak agar anak-anak di Kukar tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung masa depan mereka.

“Kawasan ramah anak bukan pilihan, tapi kewajiban. Setiap desa yang kita bangun hari ini adalah satu langkah menuju masa depan yang lebih manusiawi, adil, dan berkelanjutan,” tutupnya.(ftr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button