Komisi C DPRD Bontang Sidak Ruang Data Center, Soroti Potensi Lumpuhnya Sistem Pemerintahan Akibat Kelalaian

Editorialkaltim.com – Komisi C DPRD Kota Bontang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke ruang pusat data (data center) yang berada di eks Gedung Kantor Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Senin pagi (21/7/2025). Sidak ini dilakukan menyusul laporan adanya tetesan air hujan yang masuk ke ruangan dan mengenai perangkat server.
Wakil Ketua Komisi C, Muhammad Sahib, menyampaikan bahwa selain terkena rembesan air, pihaknya juga menerima informasi bahwa atap gedung tersebut tertimpa benda berat, yakni sebuah menara penangkal petir. Kejadian ini memunculkan kekhawatiran akan potensi kerusakan sistem jaringan elektronik Pemkot Bontang.
“Ada server yang terkena air, infonya atap ruangan itu ada kejatuhan barang, menara,” ungkap Sahib usai sidak.
Sahib menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap ruang vital tersebut. Ia menilai tidak adanya petugas yang siaga menjadi faktor utama kelalaian ini. Padahal, menurutnya, keberadaan pengawas bisa mengantisipasi sejak dini ketika ada potensi bahaya.
“Berarti di sini tidak ada pengawas untuk segala aset di sini. Harusnya bisa diantisipasi sejak awal,” tegasnya.
Politisi Partai NasDem itu menuding insiden ini sebagai bentuk kecerobohan kolektif yang mencerminkan buruknya manajemen di internal Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang. Ia menilai, gedung yang telah lama ditempati seharusnya sudah dipetakan potensi kerawanannya.
“Kominfo juga bertahun-tahun di sini tidak juga dilihat ada potensi jatuh padahal bertahun-tahun dia di sini,” kecam legislator dari dapil Bontang Selatan tersebut.
Lebih jauh, Sahib mengingatkan bahwa ruangan tersebut menyimpan data dan sistem penting milik Pemkot Bontang yang terintegrasi dengan hampir seluruh pelayanan pemerintahan. Jika sistem ini lumpuh, maka aktivitas administrasi pemerintahan bisa terganggu bahkan berhenti total.
“Sekarang semua kegiatan di pemerintahan itu memakai sistem. Kalau kontrolnya yang ada di sini rusak, Bontang bisa lumpuh,” pungkasnya.
Komisi C DPRD Bontang mendesak agar kejadian ini dijadikan evaluasi besar-besaran dalam tata kelola aset digital. Mereka mendorong Pemkot untuk segera menindaklanjuti kejadian ini dengan penanganan cepat dan akuntabel, serta mengupayakan solusi permanen untuk keamanan pusat data. (Roro/adv)