Internasional

Kehabisan Bahan Bakar, Dua Rumah Sakit Terbesar di Gaza Berhenti Beroperasi

Pasien dan pengungsi di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023 (Foto: AFP Photo)

Editorialkaltim.com – Dua rumah sakit terbesar, Al-Shifa dan Al-Quds, menghentikan penerimaan pasien baru karena pemboman Israel dan kekurangan obat-obatan serta bahan bakar. Pada hari Minggu (12/11/2023), mereka menyatakan berhenti beroperasi, mendesak gencatan senjata untuk menghindari meningkatnya kematian di antara pasien dan staf medis.

Dr. Nidal Abu Hadrous dari Rumah Sakit Al-Shifa menyampaikan situasi “bencana” tanpa listrik atau air, dengan pasien dan staf terjebak tanpa jalan keluar yang aman.

“Ini tidak akan bertahan lama. Diperlukan intervensi segera untuk menyelamatkan staf dan pasien,” kata Abu Hadrous seperti dikutip dari Al Jazeera Selasa (14/11/2023).

Baca  Kemenlu: Palestina Dapat Hak Istimewa, Kian Dekat Jadi Anggota Penuh PBB

Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara juga menghentikan operasinya karena kehabisan bahan bakar.

“Generator utamanya kehabisan bahan bakar, kata direktur rumah sakit Ahmed al-Kahlout.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut situasi di Al-Shifa mengerikan dan berbahaya, menekankan perlunya intervensi segera.

“Dunia tidak bisa berdiam diri sementara rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat kematian, kehancuran, dan keputusasaan,” kata Tedros di postingan di X.

Baca  Dewan HAM PBB Desak Israel Tanggung Jawab Atas Kejahatan Perang di Gaza

Pemboman dan bentrokan telah merenggut nyawa tiga perawat di Al-Shifa dan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur kesehatan.

Lebih dari separuh dari 35 rumah sakit di Gaza tidak lagi beroperasi, meninggalkan warga tanpa perlindungan kesehatan di tengah konflik.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan setidaknya ada 2.300 orang di dalam RS Al Shifa.

Disebutkan pula bahwa terdapat antara 600 hingga 650 pasien rawat inap, 200 hingga 500 petugas medis, dan sekitar 1.500 pengungsi yang mencari perlindungan di rumah sakit tersebut.

Baca  Aksi Peduli Palestina di Samarinda Kumpulkan Donasi Rp38,6 Juta

Data dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mencatat lebih dari 11.200 warga Palestina tewas sejak dimulainya konflik, melampaui 9 kali lipat korban jiwa Israel. Kondisi ini memperparah penderitaan penduduk Gaza yang terus berlanjut hingga hari ke-37 perang. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button