KaltimNasional

Kedeputian Wilayah VIII BPJS Kesehatan Gandeng Media Sinergikan Informasi JKN Kepada Masyarakat

Foto bersama Kedeputian Wilayah VIII BPJS Kesehatan dengan media (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Kedeputian Wilayah VIII Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar kegiatan “Obrol Santai” bersama dengan media serta perwakilan dari BPJS Kesehatan, Rabu, (11/09/2024) di hotel Kindai Banjarmasin.

Kegiatan ini berlansung selama dua hari yaitu 11-12 September 2024. Adapun peserta terdiri dari perwakilan BPJS kesehatan dan media dari tiga provinsi yaitu, Kalsel, Kaltim, dan Kalteng.

Kegiatan ini mencakup sesi tanya jawab dan diskusi mengenai berbagai topik terkait layanan kesehatan, inovasi dalam sistem JKN, dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan saran yang konstruktif.

Melalui acara “Obrol Santai” ini, diharapkan tercipta sinergi yang lebih baik antara media dan BPJS Kesehatan, sehingga informasi terkait program JKN dapat tersampaikan dengan lebih efektif kepada masyarakat.

Deputi Direksi Wilayah VIII BPJS Kesehatan, Nuim Mubaraq menyebut kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari ini merupakan upaya yang dilakukan agar informasi terkait program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS kesehatan dapat disebarluaskan melalui kanal media informasi yang ada. Peran media sangat penting untuk memberi informasi kepada masyarakat.

Baca  Gunakan Antrean Online di Faskes, Aplikasi Mobile JKN Jadi Andalan Rewinda
Deputi Direksi Wilayah VIII BPJS kesehatan Nuim Mubaroq memberi Sambutan

Menurutnya media mempunyai porsi sendiri bahkan sejajar dengan peran akademisi maupun pemerintah.

Saat ini prioritas pemerintah dalam rangka pembangunan nasional ialah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Adapun kesehatan menjadi instrumen terpenting dalam mencapai keberhasilan dari pendidikan maupun peningkatan ekonomi melalui kesempatan kerja.

JKN merupakan lembaga yang berada langsung dibawa naungan presiden. Nuim menjelaskan sebanyak 98 persen penduduk Indonesia yang terdaftar JKN. Kendati demikian masih banyak masyarakat yang belum mengetahui layanan JKN. Salah satunya JKN mobile.

“JKN adalah program unggulan penerintah. Namun, kami sebagai operator masih terus mendapatkan tantangan karena luasnya lingkup masyarakat di satu wilayah. Untuk itu peran media sangat dibutuhkan dalam hal ini,” paparnya.

Baca  BPJS Kesehatan Samarinda Sosialisasikan Program JKN kepada Ketua RT

JKN mobile adalah aplikasi yang membantu penggunanya mengetahui informasi terkait fasilitas dan layanan yang yang disediakan BPJS kesehatan. Selain itu kemudahan yang diperoleh menggunakan aplikasi tersebut dapat melakukan pendaftaran cek kesehatan tanpa harus datang ke rumah sakit. Salah satu hal yang sering dikeluhkan masyarakat adalah antrian yang panjang. Sehingga dengan menggunakan aplikasi tersebut dapat mengurangi antrian yang ada.

Nuim berharap Melalui kegiatan ini terjalin kolaborasi dan Koordinasi. Sehingga penyampaian informasi secara masif terhadap masyarakat dapat dilakukan. Nantinya masyarakat dapat secara maksimal mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program JKN itu sendiri.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Informasi Kalsel, Deckymenyebut bahwa BPJS merupakan salah satu lembaga yang memilki keterbukaan informasi yang baik. Tranparansi yang diberikan kepada khalayat luas valid dan dapat dipertanggubjawabkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil sudit yang dilakukan kepada BPJS selalu mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Baca  Pemerintah Siapkan 1 Juta Hektar Lahan di Papua untuk Dibangun Pabrik Gula, Satu Pabrik Butuh Rp3 Triliun

“Kami mengapresiasi keterbukaan informasi yang selama ini dilakukan BPJS kesehatan,” ungkapnya.

Disisi lain Wakil ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalsel, Toto Fachruddin, turut mengapresiasi kinerja yang dilakukan BPJS kesehatan terhadap layanan informasi yang diberikan kepada masyarakat.

Ia berharap BPJS kedepannya tidak hanya mendorong masyarakat mengetahui dan membantu proses administean layanan kesehatan pada saat menjalani proses pengobatan.

Tetapi turut mengajak masyarakat mengantisipasi hal-hal yang dapat menimbulkan masalah kesehatan itu terjadi, seperti rajin berolahraga, istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang kaya akan serat.

“Paling penting bukan hanya kesadaran berobat tetapi melakukan antisipasi untuk tidak sakit,” imbuhnya. (Adr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button