Editorialkaltim.com – Kafilah Kalimantan Timur (Kaltim) dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) berhasil mengunci kemenangan di Lomba Musabaqah Fahmil Qur’an putaran final beregu putra, Sabtu (14/09/2024) di Gedung Olah Bebaya, Kantor Gubernur Kaltim.
Kafilah Kaltim mengungguli dua kafilah lainnya, yaitu Riau dan Sumatera Selatan. Sementara itu, beregu putri harus puas berada di posisi kedua pada putaran final cabang lomba yang sama.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, menyatakan kemenangan yang diraih oleh beregu putra merupakan kebanggaan tersendiri, terutama setelah beregu putri harus puas di posisi kedua. Sebelumnya, beregu putra harus menghadapi persaingan yang sangat ketat di putaran final tersebut.
“Tapi di akhir luar biasa, performa anak-anak kita sangat baik, saya sampai kehabisan kata-kata,” ungkapnya.
Beregu putri sudah memberikan upaya optimal hingga meraih juara kedua. Menurutnya, perjuangan mereka patut diapresiasi sama halnya dengan juara pertama.
“Alhamdulillah, mereka sudah berupaya keras, kita juga melihat perjuangan mereka sampai final dan meraih juara dua,” paparnya.
Kafilah Kaltim tercatat mengikuti 34 cabang lomba. Kendati demikian, pihaknya membagi tugas memberikan dukungan kepada kafilah Kaltim yang berlaga dalam berbagai perlombaan. Adapun hasil akhir perlombaan dapat diakses melalui aplikasi live scoring yang tersedia di internet.
Kaltim menargetkan lima emas dalam MTQN XXX tahun ini. Saat ini, sudah ada tiga emas yang berhasil diraih, dan jumlah tersebut masih bisa bertambah seiring menunggu hasil pertandingan lainnya.
“MTQ bukan hanya soal banyaknya juara satu, setiap juara satu memiliki poin, begitu pula dengan juara dua. Jadi, yang dihitung adalah akumulasi poin, bukan akumulasi medali emas. Semoga Kaltim bisa melampaui target,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Sri Wahyuni, juri dalam lomba Musabaqah Fahmil Qur’an putaran final. Menurutnya, lomba Fahmil Qur’an adalah lomba yang sangat objektif. Setiap pertanyaan yang diberikan langsung dijawab dan nilai langsung diberikan pada saat itu juga. Sehingga, nilai yang didapat merupakan hasil murni dari jawaban setiap peserta.
“Kalau misalnya jawabannya tidak sempurna, maka nilainya bisa 80 atau 60, tergantung dari kualitas jawabannya,” imbuhnya.
Sri Wahyuni berharap pelatihan-pelatihan untuk para peserta terus dilakukan, seperti persiapan saat menjadi tuan rumah. Persiapan yang matang akan menunjukkan hasil yang maksimal setelah perlombaan.
“Persiapannya harus matang agar kita bisa meraih lebih banyak keberhasilan,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.