
Editorialkaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud (Harum) berencana merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai langkah strategis untuk mengatur aktivitas kapal yang berlabuh di wilayah perairan Sungai Mahakam. Langkah ini diambil menyusul kepadatan kapal yang dinilai mengganggu keselamatan dan kelancaran pelayaran.
“Di Mahkota 2 itu bisa ratusan kapal melintang mengganggu arus pelayanan. Ini perlu kita atur juga,” tegas Harum saat menerima kunjungan Kepala KSOP Kelas I Samarinda Mursidi di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (6/5/2025).
Menurutnya, perubahan RTRW menjadi penting mengingat sejumlah jembatan seperti Mahakam, Mahkota 2, Mahulu, Kertanegara, hingga Muara Muntai berada di jalur lalu lintas padat kapal batu bara. Tanpa pengaturan yang jelas, potensi kecelakaan dan kerusakan infrastruktur akan terus meningkat.
Selain itu, Gubernur Harum menilai sistem keselamatan pelayaran harus diperketat. Ia mengusulkan agar kapal tongkang menggunakan assist tug atau kapal tunda dengan sistem Z-Peller minimal 2.400 horse power untuk melintas di bawah jembatan.
“Keselamatan masyarakat lebih penting daripada sekadar urusan ekonomi,” ujar Harum.
Sebagai informasi, Jembatan Mahakam yang menjadi salah satu akses vital penghubung kota Samarinda saat ini dalam kondisi rawan, setelah puluhan kali ditabrak kapal dan kehilangan fender pelindung tiangnya.
Dengan rencana perubahan RTRW ini, Pemprov Kaltim berharap dapat menciptakan sistem pelayaran yang lebih aman, teratur, dan berkelanjutan.(ndi/adv diskominfokaltim)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.