Editorialkaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud mengungkap sejumlah penyebab tingginya angka kemiskinan di Kaltim kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Salah satunya, mahalnya harga kebutuhan pokok akibat sulitnya akses di daerah terpencil dan pedalaman.
Hal ini disampaikan Gubernur Rudy Mas’ud saat berdialog langsung dengan Mensos Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Sabtu (10/5/2025).
“Kemiskinan kami memang di bawah angka nasional, tetapi masih banyak warga yang sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Di pedalaman harga semen bahkan mencapai Rp800 ribu per sak, BBM juga mahal sampai Rp30 ribu per liter,” ujar Rudy Mas’ud kepada Mensos.
Ia menambahkan, kondisi ini diperparah dengan belum tersedianya akses listrik secara merata di lebih dari seribu desa dan kelurahan di Kaltim.
Menurut Rudy, keterbatasan infrastruktur dasar inilah yang membuat warga sulit keluar dari jerat kemiskinan.
“Jadi bukan hanya angka statistik, tapi memang kehidupan warga kami masih berat,” tegasnya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemprov Kaltim terus menjalankan program unggulan seperti Gratispol dan Jospol yang menyasar sektor pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur dasar.
“Kami optimistis, jika akses pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur terus diperluas, angka kemiskinan bisa turun drastis, bahkan Kaltim bisa sejajar dengan Malaysia dan Brunei,” katanya.
Sementara itu, Mensos Saifullah Yusuf mendukung penuh langkah Pemprov Kaltim. Ia menilai program yang digagas Gubernur Rudy selaras dengan kebijakan nasional.
“Gubernur Rudy sangat paham kondisi daerahnya. Program beliau sangat tepat, tinggal diperkuat dan dikolaborasikan dengan program pusat,” ujar Gus Ipul.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
