Nasional

Geger Kapitalisasi Perguruan Tinggi, Politisi PKS Ledia Hanifa: Pendidikan Bukan Bisnis!

Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah (Foto: DPR RI)

Editorialkaltim.com – Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, menyampaikan kekecewaannya terhadap keputusan Pemerintah Indonesia yang memilih untuk melakukan kapitalisasi perguruan tinggi. Ledia menegaskan, negara harusnya berperan aktif dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih luas untuk membantu masyarakat menjadi lebih cerdas, bukan hanya fokus pada kebutuhan pasar.

Dalam sebuah wawancara virtual di Jakarta pada Jumat (10/5/2024), Ledia menggarisbawahi pendidikan tinggi seharusnya dianggap sebagai investasi jangka panjang negara dalam pengembangan generasi mendatang, bukan sebagai ladang bisnis.

Baca  Daftar Lengkap Dana Kampanye Awal Caleg DPD Kaltim di Pemilu 2024

“Perguruan tinggi negeri seyogianya fokus pada pengembangan akademis, bukan terjun ke ranah bisnis. Saat ini, mereka dipaksa untuk memikirkan cara bertahan hidup dengan mengelola unit bisnisnya sendiri. Jika gagal, beban biaya operasional akan ditimpakan kepada mahasiswa,” ungkapnya.

Politisi dari Fraksi PKS ini juga mengkritik pendekatan pemerintah dalam merancang sistem pendidikan di Indonesia, yang dinilai kurang matang dan tidak memadai.

Menurut Ledia, perancangan ekosistem perguruan tinggi yang mandiri harus dibuat secara komprehensif, melibatkan semua pemangku kepentingan, dan harus berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945.

Baca  Pemkab Kukar Serahkan Penghargaan dalam Peringatan Hardiknas 2023

“Jika perguruan tinggi tidak bisa beroperasi mandiri tanpa membebani mahasiswa, ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan kita belum siap. Pemerintah seharusnya lebih proaktif dalam mengantisipasi hal ini,” jelas Ledia.

Mengakhiri pernyataannya, Ledia mengajak Pemerintah Indonesia untuk merekonstruksi pengelolaan dana pendidikan.

Meskipun 20% APBN sudah dialokasikan untuk pendidikan, nyatanya tidak semua dana tersebut dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baca  Kemendikbudristek Sebut Biaya Kuliah di Indonesia Butuh Gotong Royong

“Ini adalah langkah krusial untuk mengaktifkan kembali ekosistem pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Kita harus memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi, dengan layanan yang optimal, dan dengan alokasi anggaran yang efektif,” pungkas Ledia. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button