gratispoll
Kukar

Festival Pelas Tanah di Kahala: Warisan Budaya yang Tetap Hidup

Editorialkaltim.com – Desa Kahala, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kembali semarak dengan digelarnya Festival Pelas Tanah. Acara adat yang berlangsung sepekan penuh ini dimulai pada 10 hingga 17 September 2025 dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat setempat.

Kepala Desa Kahala, Mahlan, menuturkan bahwa pelas tanah bukan sekadar pesta adat. Lebih dari itu, tradisi ini merupakan warisan leluhur yang sarat makna spiritual dan sosial. “Pelas tanah adalah doa bersama agar masyarakat selalu mendapat perlindungan dari bencana serta hasil bumi bisa memberi kesejahteraan,” ungkapnya.

Baca  Pemkab Kutim Ajukan Pengakuan 10 Masyarakat Hukum Adat ke Gubernur Kaltim

Dalam prosesi adat, masyarakat percaya pelas tanah menjadi simbol permohonan agar hubungan antara manusia, alam, dan makhluk gaib tetap harmonis. Mahlan menjelaskan, menjaga keseimbangan ini sangat penting, terlebih Desa Kahala dikenal sebagai wilayah agraris yang bergantung pada tanah dan hasil pertanian.

Pelaksanaan festival ini dibiayai pemerintah desa, sementara teknis acara dipercayakan sepenuhnya kepada lembaga adat. Meski begitu, seluruh unsur masyarakat ikut berperan aktif, mulai dari RT, BPD, LPM hingga perangkat desa.

Baca  Loa Janan Creative Fest 2025 Siap Digelar, Dispar Kukar Dorong Ekosistem Kreatif Tingkat Kecamatan

Ia menambahkan, sejak dirinya menjabat, tradisi ini sudah tiga kali digelar. Meski idealnya setiap tahun, pelaksanaan tetap menyesuaikan kondisi keuangan desa. “Kalau anggaran memungkinkan, kita laksanakan setiap tahun, meski sederhana. Yang penting tradisi ini tidak hilang ditelan zaman,” tegasnya.

Sejumlah warga pun menyambut positif keberlangsungan festival adat tersebut. “Bagi kami, pelas tanah bukan hanya doa keselamatan, tapi juga ruang berkumpul untuk mempererat kebersamaan,” ujar Jumaidi, salah satu tokoh masyarakat yang ditemui di sela acara.

Baca  Festival Milenial Hijrah di Taman Kota Raja Akan Ramaikan Ramadan Tahun Ini

Mahlan berharap ke depan pelas tanah bisa terus berkembang, tidak hanya menjadi ritual adat, tetapi juga potensi wisata budaya desa. (Roro/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button