
Editorialkaltim.com – Nama I Gusti Ngurah Ashkara, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, kembali mencuat usai lolos dalam seleksi administrasi calon direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kaltim. Merespons hal itu, DPRD Kaltim mengingatkan pentingnya mempertimbangkan rekam jejak kandidat, terutama dalam dunia bisnis yang berbasis kepercayaan.
Anggota DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi lengkap terkait seleksi tersebut. Ia menegaskan bahwa saat ini proses baru sebatas administrasi dan masih perlu pendalaman.
“Yang pertama saya belum mendalami dan memang belum dapat informasi lebih jauh ya. Nanti kita dengarkan dari panitia seleksi bagaimana mereka duduk persoalan, apalagi ini baru tahap seleksi administrasi,” ujar Firnadi, Jumat (18/7/2025).
Ashkara sebelumnya diberhentikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 2019 karena kasus penyelundupan motor Harley-Davidson dan sepeda Brompton dalam pesawat baru Garuda Airbus A330-900.
Firnadi menyebut, meskipun seseorang memenuhi syarat administratif, latar belakang tetap menjadi aspek penting dalam dunia bisnis.
“Kalau di dunia politik, hal seperti ini bisa saja terjadi. Bahkan orang yang tersangkut kasus hukum pun, sepanjang memenuhi syarat, bisa tetap mencalonkan diri. Tapi dunia bisnis itu berbasis kepercayaan, jadi rekam jejak sangat penting,” ucapnya.
Menurutnya, perhatian masyarakat terhadap seleksi ini justru menjadi sinyal positif. Ia meminta panitia seleksi memperhitungkan aspek integritas dan potensi dampak ke depan.
“Skala dampaknya itu yang harus dihitung. Kita percaya tim seleksi bisa menangkap sensitivitas isu ini dan tetap mengedepankan akuntabilitas,” tutupnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.