
Editorialkaltim.com – Penerapan sistem satu arah (SSA) di Jalan Abul Hasan mendapat sorotan dari DPRD Kota Samarinda, khususnya terkait potensi pelanggaran aturan lalu lintas.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengevaluasi pelaksanaan SSA agar tidak terjadi pelanggaran serupa seperti di sejumlah ruas jalan sebelumnya.
“Kalau sudah menjadi peraturan atau ketetapan, harus dihormati dan dilaksanakan. Jangan sampai dari arah KH Khalid masih ada yang lurus ke Abul Hasan. Ini yang tidak kita mau terulang,” tegas Deni, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, pelanggaran yang kerap terjadi dalam penerapan SSA antara lain pengendara yang nekat melawan arus, belok sembarangan, hingga parkir di badan jalan. Kondisi tersebut bukan hanya menimbulkan kemacetan, tetapi juga berpotensi memicu kecelakaan.
Deni mengingatkan, pengalaman SSA di Jalan Gatot Subroto, Jalan Camar, dan Jalan Tekukur memang cukup efektif mengurai kepadatan. Namun, masih ada masyarakat yang abai aturan, sehingga menurunkan efektivitas kebijakan tersebut.
Ia juga menjelaskan, Jalan Abul Hasan sebelumnya pernah dibuat rekayasa lalu lintas serupa ketika ada perbaikan drainase. Saat itu, arus kendaraan lebih lancar karena tidak ada pertemuan kendaraan dua arah, ditambah parkir di tepi jalan yang kerap jadi sumber kemacetan.
Untuk itu, Deni menilai uji coba dan sosialisasi dari Dishub sangat penting sebelum SSA di Jalan Abul Hasan ditetapkan permanen. Evaluasi dari uji coba nantinya harus menjadi dasar dalam menentukan keberlanjutan kebijakan tersebut.
“Harapannya masyarakat bisa patuh pada aturan yang berlaku, karena sebaik apa pun kebijakan tidak akan efektif jika masih ada yang melanggar,” pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah warga sekitar menilai kebijakan SSA di Jalan Abul Hasan sebenarnya bisa membantu kelancaran arus kendaraan, asalkan disertai pengawasan ketat.
“Kalau sekarang masih banyak yang bandel lawan arus. Jadinya malah bikin macet lagi. Harus ada petugas yang jaga, jangan cuma di awal-awal saja,” ujar Rudi, pedagang di kawasan tersebut.
Senada, Fitri, warga yang setiap hari melintas di jalan itu juga berharap ada sosialisasi lebih gencar.
“Banyak pengendara yang mungkin belum tahu kalau jalannya sudah satu arah. Kadang kaget sendiri pas ketemu kendaraan dari depan,” katanya.
Masyarakat berharap Dishub dan aparat terkait bisa melakukan penindakan tegas terhadap pelanggar, sehingga kebijakan SSA benar-benar membawa manfaat bagi kelancaran lalu lintas di Samarinda. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.