KaltimKukar

DPRD Kukar Apresiasi DLHK Bangun Laboratorium Lingkungan Pertama di Kaltim

Wakil Ketua II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Abdul Rasid (Foto: Editorialkaltim/Fitra)

Editorialkaltim.com – Wakil Ketua II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Abdul Rasid, mengapresiasi langkah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar yang kini resmi memiliki laboratorium lingkungan sendiri. Fasilitas ini dinilai sebagai lompatan penting dalam memperkuat pengawasan sekaligus mempercepat penanganan persoalan lingkungan hidup di daerah.

Rasid mengatakan, laboratorium tersebut menjadi yang pertama dibangun di Kalimantan Timur. Menurutnya, keberadaan fasilitas ini akan memberikan dampak besar terhadap percepatan penanganan berbagai kasus pencemaran yang selama ini kerap membutuhkan waktu panjang.

“Dengan adanya laboratorium lingkungan ini, DLHK Kukar akan lebih mudah menindaklanjuti persoalan lingkungan yang terjadi di Kukar. Ini sangat penting dan menjadi terobosan besar,” ujar Rasid, Minggu (23/11/2025).

Baca  Subandi Minta Persiapkan Destinasi Wisata Berkualitas Sambut IKN

Ia menjelaskan, sebelum laboratorium ini beroperasi, seluruh pengujian terkait limbah udara, pencemaran air, maupun sampel lingkungan lain harus dikirim ke laboratorium swasta di luar daerah. Kondisi tersebut membuat proses penanganan sering tertunda.

“Dulu kita harus kirim sampel ke luar dan itu jelas memakan waktu. Sekarang DLHK bisa lebih cepat bergerak. Bahkan laboratorium ini bisa menjadi sumber PAD jika dioptimalkan,” katanya.

Baca  Anggota DPRD Kukar Terpilih Periode 2024-2029 Bakal Dilantik Besok

Laboratorium lingkungan memiliki peran strategis dalam penyediaan data ilmiah yang akurat untuk memantau, mengendalikan, hingga menanggulangi pencemaran. Fasilitas ini secara berkala memeriksa kualitas udara, air, dan tanah guna memastikan masyarakat tidak terpapar polutan berbahaya.

Rasid menambahkan, selain mempercepat kerja pengawasan, laboratorium ini juga berpotensi memberikan nilai tambah secara ekonomi. Ia mencontohkan Palembang yang mampu mengelola sekitar 200 perusahaan dan memperoleh pendapatan hingga Rp1,5 miliar per bulan dari layanan laboratorium.

“Jumlah perusahaan di Kukar jauh lebih banyak dibanding Palembang. Kalau dikelola dengan baik seperti yang disampaikan DLHK, potensi PAD-nya luar biasa,” tegasnya.

Baca  Warisan Sejarah Muara Kaman Ulu Bangkitkan Wisata Religi

Ia berharap laboratorium tersebut dapat memperkuat tata kelola lingkungan di Kukar, sekaligus menjadi instrumen pendukung peningkatan pendapatan daerah.

“Hal seperti ini tentu kita sambut baik. Yang terpenting, DLHK semakin mudah menangani persoalan lingkungan yang ada di Kukar,” tutup Rasid.(ftr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button