DPRD Bontang Minta Pemerintah Serius Tangani Kasus DBD
Editorialkaltim.com – Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bontang menjadi perhatian khusus semua pihak. Salah satunya anggota DPRD Bontang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang mencatat 161 kasus, terhitung Januari hingga Mei 2023, satu orang di antaranya meninggal dunia (MD).
Diketahui, 161 kasus DBD tersebut tersebar di tiga kecamatan Bontang. Terbanyak di Kecamatan Bontang Utara sebanyak 77 kasus, selanjutnya Bontang Barat 43 kasus, dan 41 kasus di Bontang Selatan.
Anggota Komisi I DPRD Bontang, Muhammad Irfan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk segera menindaklanjuti dengan melakukan fogging. Lantaran ini menjadi catatan tersendiri bagaimana supaya kasus DBD ini tidak terus meningkat.
Menurutnya ratusan kasus yang terjadi lima bulan terakhir ini bukanlah jumlah yang sedikit, sehingga membutuhkan penanganan serius. Oleh karena itu, ia mendesak dinas terkait bergerak cepat menanggulangi kasus DBD tersebut.
“Bontang ini kan daerah endemis jadi memang DBD ini akan selalu ada. Jangan sampai kita kita lalai atau tidak segera menanganinya”, ucapnya saat ditemui di ruang Komisi I DPRD Bontang, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Irfan mengajak masyarakat menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui 3M, guna mencegah bertelurnya nyamuk DBD atau Aedes Aegypti.
Yakni mulai dari menguras tempat-tempat penampungan air seminggu sekali, menutup rapat tempat-tempat penampungan air serta mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air.
“Masyarakat juga harus menjaga lingkungan dengan baik sehingga apa yang menjadi anjuran pemerintah dalam mencegah pertumbuhan nyamuk itu bisa ditaati sebaik mungkin,” tukasnya. (ali/nfa/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.