Samarinda

Dorong Samarinda Jadi Kota Layak Anak DP2PA Gelar Bimtek Bersama Dengan Perwakilan Sekolah Samarinda

Bimbingan Teknis (Bimtek) Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA) di Ballroom Hotel Midtown Samarinda. (Istimewa)

Editorialkaltim.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Samarinda mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA) di Ballroom Hotel Midtown Samarinda, Senin (24/6/2024). Acara tersebut dihadiri perwakilan dari berbagai sekolah di Samarinda, mulai dari PAUD hingga SMP.

Kepala DP2PA, Ibnu Araby, menekankan pentingnya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dari tingkat pendidikan terkecil, termasuk PAUD. “Ini adalah masa emas bagi anak-anak kita dan jenjang sekolah dasar,” kata Ibnu. “Ini menjadi tugas kita bersama dalam menyiapkan generasi muda yang berkualitas yang akan menjadi penerus bangsa.”

Baca  Hari Sumpah Pemuda: Maswedi Ingatkan Warga Kaltim Tangkap Peluang IKN

Menurut data dari aplikasi Sistem Informasi Online (SIMFONI) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Samarinda mencatat 494 kasus kekerasan pada tahun 2023. Hingga Mei 2024, telah terjadi 98 kasus, dengan kekerasan terhadap anak mencapai 53 kasus.

“Kota Samarinda telah menduduki urutan pertama dalam jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalimantan Timur selama dekade ini,” ungkap Ibnu.

Baca  Dewan Setuju Normalisasi, Tapi Harus Manusiawi

Ibnu juga menyoroti pentingnya langkah preventif untuk mencegah kekerasan lebih lanjut. Tujuan dari Bimtek adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang hak anak di kalangan tenaga pendidik, serta memberikan penanganan kasus yang ramah anak.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan borang standarisasi dalam penanganan kasus di satuan pendidikan. “Ini adalah langkah awal kita dalam membangun kehidupan yang lebih baik untuk anak-anak kita sejak dini,” jelasnya.

Baca  Pansus III DPRD Samarinda Dorong Raperda Penanganan Kebakaran

Dengan adanya Bimtek ini, setiap sekolah diharapkan dapat menerapkan pemenuhan hak anak dalam kebijakan dan programnya. “Tujuan kita adalah mencapai predikat Kota Layak Anak dengan nilai minimal 801,” tutup Ibnu (Adr). (adr/shn)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button