Nasional

Cegah Politik Transaksional, Junimart Desak Seleksi Terbuka untuk Petugas Adhoc Pilkada 2024

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang

Editorialkaltim.com – Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang, menyoroti beberapa isu krusial dalam pemilihan umum saat melakukan kunjungan kerja bersama penyelenggara pemilu di Provinsi Riau. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (23/4/2024), Junimart mengungkapkan kekhawatirannya atas seleksi badan Adhoc Pilkada yang kurang ketat serta pengetahuan teknis yang minim dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

“Seleksi harus lebih terbuka dan ketat untuk menghindari pemilu transaksional,” tegas Junimart.

Baca  Wakil Ketua Sementara DPRD Kukar, Herry Asdar Serukan Pilkada Damai 2024

“Banyak anggota PPK dan PPS yang belum paham tentang prosedur perhitungan suara. Kita perlu KPU Provinsi untuk lebih selektif dalam penunjukan mereka,” lanjutnya.

Junimart juga menekankan pentingnya transparansi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengenai pelanggaran yang terjadi.

“Kami minta KPU dan Bawaslu untuk menyampaikan secara jelas apa yang terjadi bila tidak dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam kasus pelanggaran,” ujar politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.

Baca  KAI Diminta Tidak Buru-Buru Impor KRL dari China, DPR: Prioritaskan Produk Dalam Negeri

Dalam hal positif, Junimart memberi apresiasi terhadap Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di Riau, yang menurutnya menunjukkan sinergi aktif antara penyelenggara Pemilu dengan unsur Forkopimda setempat.

“Ini bisa dijadikan model untuk provinsi lain,” ujarnya.

Meski demikian, terdapat satu area yang perlu perhatian khusus, yaitu Kabupaten Meranti.

“Masalah di sana hanya teknis, dan saya yakin Gubernur dapat mengingatkan pemerintah Kabupaten Meranti untuk segera menyelesaikannya,” imbuh legislator daerah pemilihan Sumatera Utara III ini.

Baca  Prediksi Bawaslu: Puncak Penyebaran Hoaks Pemilu di Medsos Terjadi Februari 2024

Mengakhiri wawancaranya, Junimart menekankan bahwa koordinasi dan sosialisasi yang intens antara penyelenggara pemilu sangat vital, mengingat kompleksitas pemilukada serentak.

“Ini akan lebih melelahkan dibanding pemilu legislatif yang lalu, tapi dengan sinergi yang baik, kita dapat menghindari sengketa pemilu,” pungkasnya. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button