Nasional

Buruh Bakal Gelar Aksi Nasional 22 November, Tuntut UMP Naik 6,5–10,5%

Ilustrasi demo buruh (Foto: An

Editorialkaltim.com – Gerakan buruh dari berbagai serikat pekerja akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di seluruh Indonesia pada 22 November 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap formula perhitungan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 yang digunakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang dinilai hanya menghasilkan kenaikan sekitar 3,75%.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyebut aksi tersebut akan melibatkan ratusan ribu buruh di kota-kota industri seluruh Indonesia. Pengumuman kenaikan UMP oleh Kemnaker sendiri dijadwalkan pada 21 November.

“Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh, termasuk KSPI, akan menggelar dua aksi besar. Aksi pertama tanggal 22 November 2025, ratusan ribu buruh di seluruh kota-kota industri di Indonesia turun ke jalan,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Selasa (18/11/2025).

Baca  UMP Kalimantan Timur 2024 Naik 4,98%, Tetap Tertinggi di Kalimantan

Untuk wilayah Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana Negara atau DPR RI. Said Iqbal menyebut aksi dapat berlangsung dua hari jika diperlukan.

“Aksi bisa jadi dua hari, 22 sampai 23 November. Bisa jadi ya, tapi untuk sementara ini belum diputuskan. Untuk sementara baru 22 November diputuskan. Aksinya di Istana atau DPR RI, kita lihat kondisinya,” katanya.

Penolakan buruh berfokus pada rumus perhitungan Kemnaker yang dinilai tidak berpihak kepada pekerja. Said Iqbal mengungkap dengan indeks tertentu sebesar 0,2, inflasi 2,65%, dan pertumbuhan ekonomi 5,12%, maka kenaikan UMP hanya mencapai sekitar 3,75% atau setara kenaikan Rp100 ribuan.

Baca  Shin Tae-yong Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia

“Jadi dengan menggunakan rumus Menaker, indeks tertentu 0,2, inflasi 2,65%, pertumbuhan ekonomi 5,12%, maka ketemu kenaikan upah minimum hanya 3,75%. Kenaikan upah nilainya di bawah pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Ia mengklaim aksi buruh pada 22 November berpotensi melumpuhkan aktivitas ekonomi di sejumlah kawasan industri jika tuntutan tidak diakomodasi.

“Lumpuh itu kota-kota industri. Dalam artian lumpuh karena masyarakat turun ke jalan,” ujarnya.

Selain aksi pada November, buruh juga merencanakan mogok nasional selama dua hari pada pertengahan Desember 2025. Aksi tersebut, kata Iqbal, akan dilakukan secara damai dan tertib.

Baca  Jokowi Sebut Negara Lain tak Ada Bantuan Beras Seperti Indonesia

“Mogok nasional sudah ditetapkan pertengahan Desember dan itu dua hari. Dengan mogok nasional ini sudah lumpuh seluruh Indonesia. Tapi kami konstitusional, aksi ini damai, tertib, mengikuti aturan, tidak akan merusak,” jelasnya.

Buruh mengusulkan tiga opsi kenaikan UMP 2026, yakni 6,5%, 7,77%, atau 8,5% hingga 10,5%. Mereka berharap pemerintah mempertimbangkan usulan tersebut agar daya beli pekerja tetap terjaga di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button