Editorialkaltim.com – Target ambisius menjadi kota zero waste pada tahun 2030, Kota Bontang menggelar pertemuan strategis bersama delegasi Korea Selatan dan UCLG-ASPAC di Kantor Wali Kota Bontang, Rabu (18/12/2024). Pertemuan ini dihadiri Sekretaris Daerah Kota Bontang, Aji Erlynawati, bersama KOICA Indonesia Office, Tim Project Identification Survey (PIS) dari Provinsi Jeju, dan UCLG-ASPAC Jakarta.
Erlynawati menegaskan komitmen Bontang dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih efektif dan efisien.
“Kami bertekad untuk mencapai target zero waste di tahun 2030. Pertemuan ini sangat krusial sebagai langkah awal kami bersama Provinsi Jeju untuk mengidentifikasi dan menerapkan solusi pengelolaan sampah yang inovatif dan berkelanjutan,” ucap Erlynawati.
Erlynawati juga menyampaikan terima kasih kepada KOICA dan PIS Provinsi Jeju yang telah memilih Bontang sebagai mitra strategis dalam proyek pembangunan berkelanjutan ini.
“Dukungan dan kerjasama internasional sangat kami hargai dalam perjuangan kami menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks, terutama dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.
Data terkini menunjukkan Bontang menghasilkan 106 ton sampah per hari, dengan infrastruktur yang meliputi 1 TPA di Bontang Lestari, 1 TPST Bessai Berinta, 5 TPS 3R, 42 Bank Sampah, serta beberapa pusat daur ulang dan rumah kompos.
“Melalui fasilitas-fasilitas ini dan dengan kerjasama yang erat, kami yakin dapat mengurangi volume sampah secara signifikan,” jelas Erlynawati.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.