AstraZeneca Akui Vaksinnya Bisa Picu Efek Samping Langka TTS, 51 Kasus Diadukan ke Pengadilan
Editorialkaltim.com – Dalam perkembangan terbaru, AstraZeneca mengakui adanya efek samping thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang tergolong langka pada vaksin COVID-19 buatannya.
Vaksin ini, yang telah digunakan secara luas di Indonesia, diketahui bisa memicu kondisi berbahaya berupa pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit.
Informasi ini muncul seiring dengan pernyataan resmi yang dirilis oleh perusahaan tersebut, meskipun insiden tersebut tergolong jarang.
Sebagaimana dilaporkan oleh detikHealth pada Rabu (1/5/2024), kasus TTS ini berpotensi menyebabkan pembekuan darah yang parah serta penurunan signifikan pada jumlah trombosit darah.
Vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini, tercatat telah menimbulkan beberapa kasus serius yang bahkan berujung pada kematian. Hal ini terungkap dalam sidang pengadilan terkait gugatan class action dari beberapa keluarga yang terdampak.
Salah satu kasus yang mencuat adalah gugatan yang diajukan oleh Jamie Scott, seorang ayah dari dua anak, yang mengalami kerusakan otak permanen akibat pembekuan darah dan perdarahan di otak setelah mendapatkan vaksinasi AstraZeneca pada April 2021. Akibat dari kejadian itu, Scott tidak lagi mampu melanjutkan pekerjaannya.
Meskipun awalnya AstraZeneca membantah klaim ini, mereka akhirnya mengakui potensi vaksin mereka untuk memicu TTS dalam sebuah dokumen hukum yang diserahkan ke pengadilan di Inggris pada Februari lalu.
Sampai saat ini, tercatat ada 51 kasus yang telah diajukan ke pengadilan di Inggris, dengan para korban dan keluarga yang berduka mengajukan tuntutan kompensasi yang totalnya diperkirakan mencapai 100 juta Euro. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
