Nasional

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp 7.059 Triliun di Oktober 2025

Ilustrasi(Foto: Antara)

Editorialkaltim.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2025 mengalami penurunan. Total ULN tercatat sebesar US$ 423,9 miliar atau setara Rp 7.059,5 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.653 per dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyebut angka tersebut lebih rendah dibandingkan posisi ULN pada September 2025 yang sebesar US$ 425,6 miliar.

Meski menurun secara bulanan, secara tahunan ULN Indonesia masih tumbuh 0,3% year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh peningkatan ULN sektor publik.

BI mencatat posisi ULN pemerintah pada Oktober 2025 mencapai US$ 210,5 miliar atau tumbuh 4,7% (yoy). Kenaikan ini dipengaruhi oleh masuknya aliran modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional.

Baca  Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.948 Triliun per November 2024

“Hal ini seiring dengan tetap baiknya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang positif di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” ujar Denny dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).

Denny menegaskan, sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN pemerintah dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel. Pemanfaatannya diarahkan untuk mendukung pembiayaan program prioritas yang berkelanjutan.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah digunakan antara lain untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 22,2%, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 19,6%, jasa pendidikan 16,4%, konstruksi 11,7%, serta transportasi dan pergudangan 8,6%.

Baca  Sri Mulyani Janji Hati-hati Tambah Utang Baru di 2025

“Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99% dari total ULN pemerintah,” kata Denny.

BI menilai struktur ULN Indonesia tetap sehat. Hal ini tercermin dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang berada di level 29,3% pada Oktober 2025, serta dominasi ULN jangka panjang dengan porsi 86,2% dari total ULN.

Untuk menjaga ketahanan tersebut, BI bersama pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN nasional. ULN juga dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu, posisi ULN swasta pada Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 190,7 miliar, turun dibandingkan September 2025 yang sebesar US$ 192,5 miliar. Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi 1,9% (yoy).

Baca  AS Hapus Utang Indonesia Rp 565 M Diganti Konservasi Terumbu Karang

Penurunan ULN swasta terjadi pada kelompok peminjam lembaga keuangan dan perusahaan nonlembaga keuangan. Masing-masing mencatat kontraksi sebesar 4,7% (yoy) dan 1,2% (yoy).

“Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 80,9% dari total ULN swasta,” pungkas Denny.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button