KaltimKukar

17 Desa di Kukar Masuk Kategori Rentan Pangan

Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono (Foto: Editorialkaltim/Fitra)

Editorialkaltim.com – Sebanyak 17 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) teridentifikasi masuk kategori rentan pangan. Pemerintah daerah pun bergerak cepat dengan memetakan kondisi lapangan dan menyiapkan langkah intervensi agar ketahanan pangan masyarakat tetap terjaga.

Lewat Rapat Koordinasi bertema Optimalisasi Penyelamatan Pangan yang digelar Selasa (11/11/2025) Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor dalam mengelola sumber pangan secara bijak. Ia menekankan pentingnya memperkuat ketahanan pangan di pedesaan sekaligus menekan potensi pemborosan di wilayah perkotaan.

“Hari ini kita mencoba mengkolaborasikan program ketahanan pangan dari dua sisi. Pertama, memperkuat ketahanan pangan di desa. Kedua, menangani kelebihan pangan akibat pola konsumsi yang kurang baik di rumah makan maupun hotel,” ujar Sunggono.

Baca  Borneo FC Ditahan Imbang PSIS, Gagal Geser Persib di Klasemen Liga 1

Menurutnya, masih banyak potensi pangan berlebih yang belum dimanfaatkan secara optimal. Karena itu, Pemkab Kukar mendorong agar makanan berlebih dari hotel atau rumah makan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kalau rumah makan atau hotel punya kelebihan makanan, bisa disalurkan ke panti asuhan. Ini ide yang baik, dan akan kita pantau perkembangannya untuk dievaluasi,” jelasnya.

Selain sektor perkotaan, pemerintah juga fokus memberikan edukasi kepada desa-desa yang tergolong rentan pangan. Edukasi ini penting agar aparat desa memahami kondisi dan penyebab utama kerentanan pangan di wilayahnya.

“Kita juga memberikan edukasi kepada kepala desa di wilayah rentan pangan. Kalau tidak kita bantu dan intervensi, bisa saja mereka masuk kategori desa rawan pangan,” ungkapnya.

Baca  Kenaikan APBD Kukar dari Rp7,3 Triliun Menjadi Rp12 Triliun Cover Program Pemerintah

Intervensi yang dilakukan Pemkab Kukar, kata Sunggono, akan disesuaikan dengan hasil pemetaan lapangan. Beberapa faktor yang kerap menjadi penyebab kerentanan pangan antara lain minimnya tenaga kesehatan, sulitnya distribusi bahan pangan, serta infrastruktur yang belum memadai.

“Intervensinya pertama edukasi, jangan sampai kesannya memaksa. Kedua, kita lihat penyebabnya. Kalau karena tenaga kesehatan tidak ada, ya kita penuhi. Kalau distribusinya sulit, kita perbaiki jalannya atau transportasinya,” imbuhnya.

Dari hasil identifikasi awal, terdapat 17 desa di Kukar yang masuk kategori rentan pangan. Namun, Sunggono menegaskan bahwa status tersebut bukan berarti desa tersebut kekurangan bahan pangan, melainkan adanya indikator yang menunjukkan perlunya perhatian pemerintah.

Baca  DPRD PPU Temukan Kejanggalan Proyeksi Pendapatan di Dokumen RPJMD

“Di Kukar ada sekitar delapan desa yang tenaga kesehatannya belum ada. Itu termasuk salah satu indikator rentan rawan pangan,” katanya.

Ia memastikan upaya penyelamatan dan penguatan ketahanan pangan desa akan terus dievaluasi secara berkala untuk memastikan program berjalan efektif serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kita tunggu perkembangannya beberapa waktu ke depan, dan tentu akan kita evaluasi,” pungkasnya.(ftr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button