
Editorialkaltim.com — Hujan data tapi belum hujan peserta. Begitu kira-kira gambaran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Samarinda yang sudah delapan bulan berjalan. Meski program nasional ini digagas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan rutin, belum banyak warga yang memanfaatkannya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda mencatat, hingga awal Oktober 2025 baru sekitar 20 ribu warga yang memeriksakan diri lewat layanan CKG di puskesmas. Jumlah itu masih kecil jika dibandingkan dengan total penduduk Samarinda yang mencapai lebih dari 800 ribu jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismid Kusasih, tak menampik capaian itu belum menggembirakan. Ia bilang, program ini masih butuh waktu untuk dikenal luas oleh masyarakat.
“Karena CKG ini masih program baru dari pemerintah pusat, tahap awalnya memang fokus di sosialisasi. Yang penting masyarakat paham dulu manfaatnya, baru nanti partisipasinya meningkat,” ujarnya saat ditemui Jumat (24/10/2025).
Untuk memperluas jangkauan, Dinkes tidak hanya menunggu warga datang ke puskesmas. Mereka mulai jemput bola, membuka layanan CKG di berbagai kegiatan publik seperti pameran kesehatan, acara PKK, dan kegiatan masyarakat lainnya.
“Kami turun langsung ke lapangan. Kalau ada kegiatan besar, kami buka layanan di lokasi. Jadi warga bisa periksa tanpa perlu jauh-jauh ke puskesmas,” jelas Ismid.
Tak hanya menyasar masyarakat umum, layanan CKG juga mulai digelar di sekolah-sekolah. Pemeriksaan bagi pelajar dinilai cukup efektif menambah jumlah peserta sejak kegiatan itu dijalankan pada Agustus hingga September lalu.
“Capaian dari sekolah cukup tinggi. Begitu semua data masuk, grafiknya pasti kelihatan naik,” tambahnya.
Namun, pelaporan hasil pemeriksaan sempat terkendala. Sistem aplikasi nasional ‘Satu Sehat’ beberapa kali mengalami gangguan, membuat sebagian data belum terekam sepenuhnya.
“Ada kendala teknis dari pusat, terutama data dari sekolah-sekolah. Tapi kalau sistemnya sudah normal, capaian kami akan terlihat lebih akurat,” katanya.
Meski masih ada tantangan, Dinkes tetap optimistis partisipasi warga bakal meningkat dalam waktu dekat. Apalagi bulan ini Samarinda jadi salah satu lokasi supervisi nasional dari Kementerian Kesehatan, yang diharapkan bisa memperkuat pelaksanaan dan sistem pelaporan di lapangan. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



