gratispoll
KaltimSamarinda

Kampung Ketupat, Wisata Budaya yang Menjaga Tradisi Anyaman di Samarinda

Suasana wisata Kampung Wisata, Samarinda Seberang (Foto: Editorialkaltim/Nita)

Editorialkaltim.com – Di tepi Sungai Mahakam, tepatnya di Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang, berdiri Kampung Ketupat sebuah destinasi wisata yang memadukan tradisi, kuliner, dan budaya Banjar dalam satu tempat. Aroma khas ketupat yang sedang dikukus dan suara gesekan bambu dari tangan-tangan pengrajin jadi sambutan hangat bagi siapa pun yang datang.

Ketua Pokdarwis Kampung Ketupat, Abdul Aziz, mengatakan tradisi membuat ketupat sudah menjadi bagian dari identitas warga.

“Tradisi membuat ketupat di sini sudah turun-temurun. Banyak pengrajin yang menekuni sampai beberapa generasi, jadi ini benar-benar bagian dari identitas kampung,” ujar Aziz, Kamis (23/10/2025).

Kampung Ketupat mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata oleh Pemkot Samarinda sejak 2017. Pembangunan fisik dimulai pada 2018 dan diresmikan pada Januari 2019. Sebelumnya, warga mengenalnya sebagai kawasan Mangkupalas. Sejak berganti nama, kampung ini menjelma menjadi magnet wisata budaya yang ramai dikunjungi wisatawan lokal hingga luar daerah.

Baca  Gubernur Kaltim Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Aziz menuturkan, peran Pokdarwis di kampung ini bukan sekadar pengelola wisata, tetapi juga penggerak masyarakat agar tetap melestarikan budaya Banjar.

“Kami ingin wisatawan merasakan pengalaman menyenangkan sekaligus belajar budaya Banjar. Pokdarwis memastikan semua tertata, bersih, dan ramah,” jelasnya.

Dukungan pemerintah kota juga terasa lewat penyediaan dua unit mobil wisata yang siap mengantar pengunjung ke berbagai spot menarik, seperti Masjid Tua Siratul Mustaqim dan Kampung Tenun.

Baca  Novan Soroti Balapan Liar di Samarinda, Sudah Seperti Budaya

“Mobil ini memudahkan wisatawan yang ingin berkeliling tanpa repot cari transportasi sendiri,” tambah Aziz.

Setiap akhir pekan, kampung ini bisa didatangi 300–400 pengunjung. Tak hanya warga Samarinda, tapi juga dari Berau, Tenggarong, hingga luar Kalimantan seperti Yogyakarta dan Bogor. Bahkan, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta pernah berkunjung untuk meninjau fasilitas homestay, masjid, dan toilet umum yang menunjang kenyamanan wisatawan.

Selain mencicipi kuliner berbahan dasar ketupat, wisatawan juga bisa ikut belajar membuatnya langsung dari pengrajin.

Baca  DPMPD Kaltim Inisiasi Penguatan Kapasitas BKAD, Dorong Percepatan Kemajuan Desa

“Kalau ada yang mau belajar anyam ketupat, silakan. Seru dan bisa jadi pengalaman baru,” kata Aziz.

Henni, pengunjung asal Samarinda, mengaku kagum dengan suasana kampung yang rapi dan bersih.

“Banyak kuliner, ada gazebo buat duduk santai, dan suasananya adem banget,” ujarnya.

Sementara itu, Arianti dari Loa Janan datang khusus untuk berburu kuliner Banjar.

“Saya pengen soto Banjar yang asli. Di sini rasanya pas banget, kaya di kampung halaman,” ucapnya sambil tersenyum.(nit/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button