
Editorialkaltim.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Darlis Pattalongi, menyoroti tingginya biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun satu unit dapur umum dalam mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kaltim. Ia menilai biaya yang diperkirakan mencapai Rp800 juta berpotensi menjadi kendala dalam pemenuhan target pembangunan dapur MBG di berbagai wilayah.
“Saya dapat informasi, biaya untuk membangun satu dapur itu tidak kurang dari Rp800 juta. Itu pun hanya untuk set-up peralatan, mobil pengantaran, alat catering, gas, setting ruangan, dan sebagainya. Itu belum termasuk biaya tanah dan bangunan,” jelasnya, Kamis (17/7/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan besarnya biaya investasi tersebut belum tentu diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia yang mendukung. Salah satunya ketersediaan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang menjadi syarat utama beroperasinya dapur MBG.
“Sudah invest sekian banyak, tapi kalau sarjananya belum tersedia, dapurnya tetap belum bisa berjalan. Ini jadi persoalan lain yang juga harus diperhatikan,” tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah meninjau kembali alokasi anggaran per unit dapur MBG agar lebih realistis dan proporsional. Hal itu dilakukakn agar swasta tertarik terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan dapur.
“Kalau hitungan investasinya masuk akal, swasta pasti mau berpartisipasi. Tapi kalau terlalu berat, mereka pikir-pikir lagi. Padahal program ini sangat baik dan harus didukung semua pihak,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.