Editorialkaltim.com – Dua anak Kampung Malahing terancam putus sekolah lantaran terkendala biaya.
Anggota Komisi A DPRD Bontang, Muhammad Yusuf meminta pemerintah untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Katanya, anak-anak tersebut merupakan harapan bangsa.
“Pendidikan ini menjadi hal dasar tiap anak jadi harapannya semua anak terkhusus di Kota Bontang wajib mengenyam pendidikan demi masa depan mereka,” ungkapnya kepada awak media, Senin (7/7/2025).
Bahkan, politisi PKB ini menyebut jika hanya terkendala biaya perlengkapan baju sekolah seharusnya itu bisa ditangani dengan cepat. Mengingat ada anggaran untuk pendidikan sebesar 20 persen.
“Bisa juga minta bantuan dari Baznas atau kelurahan langsung memonitoring wilayahnya. Karena itu kami mendorong untuk pemerintah bisa segera melakukan tindakan supaya tidak ada lagi anak putus sekolah hanya karena tidak mampu membeli baju seragam,” ujarnya.
Selain itu, untuk fasilitas transportasi nantinya akan dibantu oleh Dinas Perhubungan (Dishub).
“Kami sudah pernah koordinasi dengan Plt Kadis Dishub nanti yang membantu untuk penyewaan kapal anak-anak pesisir yang akan berangkat sekolah,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua RT 30 Kampung Malahing, Nasir Lakada, mengatakan, dari 13 anak lulusan SD di wilayahnya, 12 mendaftar ke SMP Negeri 3 Bontang, dan satu lainnya melanjutkan ke Kutai Timur. Namun dua dari 12 anak yang diterima di SMPN 3 kini terancam tak bisa sekolah lantaran tidak memiliki biaya untuk membeli seragam wajib.
“Ini jadi beban berat bagi orang tua mereka. Ekonomi keluarga memang terbatas, mayoritas nelayan tradisional. Kalau seragam saja tidak bisa terbeli, bagaimana dengan kebutuhan lainnya?” ujar Nasir.
(lia/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
