
Editorialkaltim.com – Camat Tabang, Kutai Kartanegara (Kukar), Rakhmadani Hidayat menyoroti potensi besar komoditas lokal padi gunung yang masih bertahan melalui sistem terasering di lereng-lereng bukit. Ia mendorong agar komoditas khas ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah.
Dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025), Rakhmadani menjelaskan bahwa menanam padi gunung bukan perkara mudah. Selain karena hama yang sulit dikendalikan, masa tanamnya juga bersifat nomaden petani harus berpindah lokasi sesuai musim.
“Padi gunung ini memang menantang karena hama sulit dikendalikan, dan masa tanamnya nomaden petani harus berpindah-pindah lokasi sesuai musim. Kami berharap padi gunung ini mendapat perhatian lebih, mengingat keistimewaannya,” ujarnya.
Rakhmadani menambahkan, sistem terasering yang digunakan bukan hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga menghasilkan padi dengan rasa dan aroma khas yang sulit ditemukan di daerah lain.
Namun, tantangan lainnya datang dari keterbatasan lahan. Sebagian besar wilayah Tabang masuk dalam Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) dan Hak Guna Usaha (HGU), yang membuat ruang untuk pengembangan padi gunung masih terbatas.
Ia berharap ada dukungan dan terobosan kebijakan agar pengelolaan padi gunung dapat lebih optimal dan menjadi salah satu identitas pertanian khas Kecamatan Tabang.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.