Soroti Laporan Proyek Pembangunan Terowongan Gunung Manggah, Samri: Ada yang Aneh
Editorialkaltim.com – Proyek pembangunan terowongan di Gunung Manggah inisiasi pemerintah kota menghabiskan anggaran sekira Rp395 Miliar dan ditargetkan rampung selama 18 bulan. Hal ini mendapat sorotan khusus Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra.
Terowongan di Gunung Manggah bertujuan mengurai kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata, Sungai Dama, dan juga memudahkan akses untuk menuju Jalan Tol dan Ibu Kota Negara (IKN) nantinya. Namun, Samri menilai, pembangunan yang dilakukan hingga saat ini belum terlihat. Padahal, Dinas PU melaporkan, dari Rp83 miliar anggaran yang direncanakan itu sudah terealisasi sebesar Rp61 Miliar atau 68 persen.
“Tetapi yang menjadi pertanyaan sekarang, jika dilihat di lapangan itu tidak ada sama sekali kegiatan di situ, bahkan saya bilang satu sak semen pun tidak ada,” ucapnya.
“Jika anggaran Rp61 miliar itu digunakan untuk semenisasi jalan. Pastinya banyak jalan di Samarinda yang sudah mendapatkan semenisasi,” lanjutnya.
Dijelaskan Samri, Dinas PU mengaku, biaya yang di keluarkan untuk uang muka dan pembuatan briket. Namun dia menekan, Komisi III DRPD Samarinda akan terus mendalami laporan mengenai proyek terowongan tersebut. Sehingga anggaran yang telah diluncurkan bisa sesuai dengan yang diharapkan.
“Kami akan mendalami laporan tersebut. Memang kalau dibandingkan dari Rp395 Miliar dengan tersalurkan Rp61 miliar itu baru berapa persen. Tetapi itu juga kalau sudah di angka Rp61 miliar. Kemudian di lapangan belum ada kegiatan, itu menurut kami aneh aja,” pungkasnya.
[NFA | ADV]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.