Anggota Dewan Deni Kritik Pungutan Sumbangan Sekolah
Editorialkaltim.com – Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar, menyoroti masalah pungutan sumbangan oleh sekolah terhadap orang tua siswa menjelang hari kelulusan. Menurutnya, pungutan tersebut seringkali tidak sesuai dengan peraturan yang ada dan sangat membebani orang tua yang ekonominya kurang mampu.
Deni menyatakan, berdasarkan surat edaran Dinas Pendidikan, sekolah-sekolah dilarang mengadakan kegiatan wisuda yang membebani orang tua siswa. “Semua pihak harus menghormati surat edaran tersebut dan tidak boleh ada pihak sekolah yang mengabaikan,” ujar Deni dalam wawancaranya.
“Kebanyakan kegiatan yang dilakukan di hotel berbintang cenderung menjadi pungutan wajib bagi orang tua. Padahal, tidak semua orang tua memiliki kemampuan finansial yang sama,” tambahnya, menekankan sumbangan seharusnya bersifat sukarela dan tidak boleh menjadi kewajiban.
Menurut Deni, untuk mengurangi beban tersebut, wisuda sebaiknya dilaksanakan di sekolah. “Ini akan meminimalisir biaya dan mengurangi beban pada orang tua siswa yang finansialnya terbatas,” kata Deni.
Deni juga menyarankan agar sekolah-sekolah memanfaatkan fasilitas sendiri seperti aula sekolah untuk pelaksanaan wisuda. “Dengan menggunakan aula sekolah, kita bisa mengurangi biaya yang tidak perlu dan mencegah adanya pungutan yang tidak wajib,” jelasnya.
Terakhir, Deni mengajak masyarakat untuk melaporkan ke DPRD jika menemukan adanya pungutan yang tidak sesuai. “Kami ingin memastikan tidak ada pungutan yang membebani orang tua setelah surat edaran ini dikeluarkan. Jika ada yang menemukan, segera laporkan kepada kami,” tutupnya. (Adr/lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.