Nasional

PPP Gagal Masuk Parlemen, Sandiaga: Pak Jokowi Bilang Perbanyak Doa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno (Foto: BPMI Setpres)

Editorialkaltim.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memberikan tanggapan santai terhadap candaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para menteri kabinet yang beredar luas. Candaan tersebut berkaitan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tidak berhasil masuk ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Dengan penuh humor, Sandiaga Uno menyebutkan Jokowi bahkan memberikan saran kepadanya untuk lebih banyak berdoa.

Baca  Hadir di Indonesia, Pengguna Instagram dan Facebook Bisa Langganan Centang Biru

Hal ini diungkapkan Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada hari Jumat (22/3/2024).

“Jadi Pak Presiden juga ketawa terus bilang, ‘Banyakin doa, Pak Sandi. Upayanya sudah, doanya tambahin’,” ujar Sandiaga, merespons santai.

Insiden tersebut terjadi usai Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan sejumlah menteri melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Pph) di Istana Negara Jakarta.

Baca  Pertamina Hanya Jual 3 Produk BBM Tahun Depan, Pertalite Bakal Dihapus

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia turut menyampaikan candaan terkait ketidakberhasilan PPP dalam lolos ke parlemen, yang diselingi dengan topik pelaporan pajak.

Sandiaga Uno mengaku tidak merasa tersinggung dengan candaan yang dilontarkan oleh Bahlil Lahadalia.

“Pak Bahlil ini kan selalu ada guyonnya. Guyonannya Pak Bahlil tadi, ‘pembayaran pajaknya paling tinggi, tapi 4 persennya kurang’,” tutur Sandiaga dengan nada bercanda. (ndi)

Baca  Elektabilitas Cawapres Survei LSI: Erick Thohir Memimpin, Mahfud MD Menanjak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker