Dua Kali Tak Hadiri Undangan Dewan, Begini Penjelasan Lurah BK
Editorialkaltim.com – Ketidakhadiran Lurah Bontang Kuala dalam dua sesi Rapat Dengar Pendapat (RDP) berturut-turut mengundang kekecewaan dari anggota DPRD Bontang. Kegiatan yang seharusnya memfasilitasi diskusi penting antara pemerintah kelurahan dan wakil rakyat ini menjadi topik hangat dalam dinamika pemerintahan setempat.
Dua pertemuan yang dijadwalkan pada Senin (6/11/2023) dan Selasa (7/11/2023) bertujuan untuk membahas isu fasilitas umum dan sosial serta sengketa lahan Taman Adipura. Namun, absensi berulang Lurah Bontang Kuala menimbulkan keterlambatan dalam pembahasan isu-isu vital tersebut.
“Tidak bisa diterima alasan ketidakhadiran tanpa pemberitahuan yang memadai. Ini menunjukkan kurangnya komitmen dan menghambat kemajuan,” ujar Amir Tosina, Ketua Komisi III DPRD Bontang, dalam sesi wawancara. “Kami meminta pemerintah memberikan sanksi yang sesuai untuk menegaskan pentingnya kehadiran dalam setiap RDP.”
Amir Tosina, yang juga memimpin rapat, mengungkapkan kekecewaannya secara terbuka dan meminta pemerintah kota untuk memberikan teguran kepada pejabat yang tidak menghadiri undangan rapat. Ia menekankan bahwa dalam kasus sengketa lahan, kehadiran kelurahan adalah mutlak, mengingat mereka memiliki pemahaman terbaik tentang wilayah tersebut.
Dalam pembelaannya, Lurah Bontang Kuala, Suiza Ixan, memberikan penjelasan tentang absensinya. “Kami berusaha sebaik mungkin untuk diwakili dalam rapat, namun keadaan yang tidak terduga seperti cuaca buruk telah mencegah kami,” kata Suiza, menanggapi pertanyaan mengenai ketidakhadirannya. (lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
