Editorialkaltim.com – Industri ritel di Indonesia semakin berkembang dengan pesat, dan dalam sektor supermarket, dua merek yang menjadi pemain utama adalah Indomaret dan Alfamart. Menurut data terbaru dari Euromonitor tahun 2022, kedua supermarket ini mendominasi dengan jumlah gerai terbanyak di Indonesia.
Indomaret, yang merupakan bagian dari Salim Group, telah menjadi jaringan pengecer waralaba terbesar di Indonesia sejak didirikan pada 1988. Dalam perjalanan panjangnya, Indomaret berhasil mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia pada 1997.
Hingga tahun 2015, memiliki lebih dari 11.400 gerai, di mana 60% di antaranya adalah gerai milik sendiri dan sisanya adalah waralaba milik masyarakat. Namun, pada tahun 2022, jumlah gerai Indomaret telah meningkat menjadi 19.996, menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan.
Tidak hanya memiliki jumlah gerai yang banyak, namun Indomaret juga menunjukkan kekuatan finansial yang luar biasa. Menurut laporan terbaru pada Maret 2023, aset Indomaret mencapai Rp51,47 triliun. Hal ini membuktikan komitmen mereka dalam memperluas jaringan gerai di seluruh Indonesia dan menjadi pilihan utama bagi konsumen.
Di sisi lain, Alfamart juga tidak kalah bersaing. Perusahaan ini didirikan pada 1989 dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri supermarket di Indonesia. Meskipun jumlah gerainya lebih sedikit dibandingkan Indomaret, yaitu sebanyak 17.395 gerai, Alfamart tetap berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu kekuatan dalam industri ini.
Melihat dari sisi keuangan, Alfamart juga menunjukkan kekuatan yang signifikan. Pada akhir Maret 2023, aset total Alfamart mencapai Rp36,05 triliun. Keberhasilan mereka dalam mengelola bisnis supermarket ini menjadi bukti nyata dari kekuatan finansial perusahaan.
Selain Indomaret dan Alfamart, ada juga pemain lain yang berperan dalam industri supermarket di Indonesia. Alfamidi, yang merupakan anak perusahaan dari Alfamart, telah mencatatkan pertumbuhan yang positif dengan memiliki 2.273 gerai pada tahun ini.
Pendapatan bersih Alfamidi pada tahun 2022 mencapai Rp15,62 triliun, naik sebesar 15,01% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya Super Indo, hasil kerjasama antara Salim Group dan Ahold Delhaize, juga memegang peranan penting dalam industri ini. Dengan 189 gerai yang tersebar di lebih dari 40 kota di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, Super Indo tetap menjadi salah satu pilihan utama bagi konsumen yang mencari kebutuhan sehari-hari.
Terakhir, Hypermart, yang dimiliki oleh PT Matahari Putra Prima Tbk, juga menjadi salah satu pemain dalam industri hipermarket di Indonesia. Hypermart telah menjadi pelopor dalam bisnis hipermarket di Indonesia dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Meskipun jumlah gerainya hanya 103, Hypermart tetap memiliki penjualan yang mengesankan dengan mencapai Rp7,01 triliun pada tahun 2022.
Dengan dominasi Indomaret dan Alfamart dalam jumlah gerai, industri supermarket di Indonesia terus tumbuh dan memberikan banyak pilihan bagi konsumen. Kedua perusahaan ini juga menunjukkan kekuatan finansial yang kuat, mencerminkan perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat. Dalam sektor ritel, tantangan dan persaingan semakin ketat, namun Indomaret dan Alfamart tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.